Belakangan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Pramono Ehie Wibowo beberapa kali muncul di televisi. Pramono terpampang dalam sebuah iklan media, untuk penanggulangan buta katarak.
Tentu saja, keterlibatan Pramono dan juga TNI AD dalam iklan ini mengundang perhatian dari Komisi Pertahanan DPR.
"Ini upaya pencitraan Angkatan Darat di luar kebiasaan," kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 15/3).
Susaningtyas pun mengingatkan agar sebaiknya pencitaraan TNI AD tidak dilakukan dengan memasang iklan. Pencitaraan TNI AD sebaiknya dilakukan dan dibangun melalui pemberitaan atas beragam kegiatan TNI yang baik dan bagus dalam ikut serta menjaga ketertiban dan kesejahteraan warga.
Perusahaan jamu yang yang muncul dalam iklan itu pun mengundang rasa penasaran Nuning, panggilan akrab Susaningtyas, yang juga Ketua DPP Hanura bidang Informasi dan Pertahanan.
"Itu kok ada tulisan brand jamu ya. Apa ada kerja sama dengan AD," tanya Nuning. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA