Keberadaan Luna Maya memang selalu menjadi sorotan. Seperti kemarin, ia datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk menghadiri di sidang praperadilan Raffi Ahmad. Dengan santai, ia memasuki ruang sidang sekitar pukul 11.00 WIB.
Luna yang saat itu mengenakan baju coklat dan berkacamata hitam, mengumbar senyum sambil memasuki ruang sidang.
Namun, ternyata Luna salah masuk ruang sidang. Sidang yang saat itu ia hadiri, adalah pembacaan pledoi putra Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa. Tak ayal, kehadiran Luna pun sempat membuat gaduh.
“Oh, ini masih sidang Rasyid?” ujarnya kaget, setelah diberitahu seseorang saat dirinya sudah hendak duduk mengikuti persidangan.
Sambil tertawa malu, mantan kekasih Ariel itu pun langsung berbalik ke luar.
Kehebohan yang dibuat Luna, sempat membuat majelis hakim gerah. Ia sampai menyetop pembacaan pledoi dari kuasa hukum Rasyid, untuk menenangkan suasana sidang.
“Harap tenang. Keamanan, tolong itu diamankan,” kata Hakim Ketua. Luna pun akhirnya ke luar sambil tersenyum dan tetap diikuti penggemar yang ingin mengabadikan gambarnya.
Sementara dari jalannya sidang, para pendukung Raffi mendapat saingan.
Sekelompok orang pendemo tampak mendukung Badan Narkotika Nasional (BNN). Mereka berdemo di depan gedung pengadilan.
“Narkoba adalah musuh bangsa. Banyak intervensi yang diarahkan kepada BNN. Kita harus sepakat mendukung BNN,” seru sang orator, lewat pengeras suara.
Sebagian pendukung Raffi yang sebelumnya berada di lobi gedung pengadilan, terpancing untuk mendekati masa pendukung BNN. Meski tak ada kontak fisik, aksi saling ejek terjadi di antara kedua kubu. Saat pendemo mendengarkan orasi, massa yang berada di balik pagar menyoraki dengan yel-yel dukungan untuk Raffi.
“Raffi-nya satu pendukungnya banyak.. Raffi-nya satu pendukungnya banyak,” pendukung Raffi terus bernyanyi.
“Raffi-nya memang satu. Tapi pendukungnya buta. Sudah tahu salah masih dibela. Dengarkan hati nurani kalian,” balas pendemo.
Polisi meminta massa pendukung Raffi kembali ke dalam gedung. Namun bukannya berkurang, massa yang didominasi oleh ibu-ibu justru bertambah banyak. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA