post image
KOMENTAR
Puluhan Elemen Mahasiswa Komite Pimpinan Cabang Medan Serikat Mahasiswa Indonesia melakukan aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara usai Rapat Paripurna Pelantikan Plt. Gatot Pudjonugroho sebagai Gubernur Defenitif Sumatera Utara, di Jalan Imam Bonjol, Medan, Jumat (14/3/2013).

"Patut juga di catat bahwa di Sumut hari ini masih ada 6000 konflik tanah yang belum terselesaikan," kata Koordinator aksi, Muslim.

Ia menuturkan, cita-cita demokrasi sejatinya adalah kesejahteraan rakyat, di mana rakyat terlibat aktif dalam menyusun berbagai kebijakan pemerintah (melek politik), bukan hanya mencoblos ketika Pemilu.

Dia menambahkan, gelombang Pilkada dan persiapan menuju Pemilu 2014 telah menghabiskan uang negara, padahal dapat disimpulkan bahwa rakyat pada akhirnya tidak pernah di libatkan dalam menentukan nasibnya, diabaikan, dan bahkan direpresif ketika menuntut hak-haknya setelah Pemilu, karena komposisi elit-elit partai yang ada hari ini hanyalah elit borjuis/ kapitalis, berwatak promodal, tidak ada yang tegas menentang kapitalisme, dan rela menyianyiakan dana besar demi suara.

Adapun, tuntutan dari aksi SMI itu yakni, tolak Pemilu 2014, tolak sistem kerja kontrak dan outsourching, Cabut UU Perguruan Tinggi dan UU Pengadaan Tanah, Tolak RUU KAMNAS dan RUU Ormas, Stop represifitas terhadap gerakan rakyat, Selesaikan persoalan tanah di Sumatera Utara untuk kesejahteraan rakyat.

"Pilgubsu Sumut menjadi bukti bagi krisis politik yang ada di Indonesia dengan data jumlah Golput capai 60 persen, karena memang terbukti hanya perlawanan rakyatlah yang menghasilkan kemenangan-kemenangan kecil rakyat bukan karena kebaikan pengusaha," ujarnya. [rob]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa