Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegur menteri yang dinilai lambat mengatasi gejolak harga sejumlah komoditas pangan karena tidak segera mengambil langkah yang tepat dan konklusif.
"Rakyat memerlukan kepastian dan solusi dari lembaga terkait. Saya mendengar dari talkshow dan seminar. Kerja nyata dan solusinya apa," kata Presiden saat membuka rapat kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan hingga saat ini belum melihat langkah dan kebijakan dari kementerian terkait untuk mengatasi gejolak harga bawang putih dan bawang merah serta harga daging sapi.
"Saya belum melihat langkah yang serius dan nyata sehingga masalah itu bisa diatasi jajaran (kementerian-red). Saya mendengar seperti saling menyalahkan antara satu kementerian dan kementerian lainnya. Ini buruk," kata Presiden.
"Segera atasi dan duduk bersama, bicara dengan daerah dan kemudian stabilisasi dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada," ujar Yudhoyono.
Presiden mencontohkan ketika terjadi gejolak harga pangan dan minyak dunia pada 2008 yang meluas secara global, semua jajaran termasuk Presiden mengatasi hal itu dengan membicarakan dan mengimplementasikan langkah untuk menghadapi kondisi tersebut.
"Berhari-hari kita bekerja, kalau tingkatannya seperti ini, hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur kalau perlu, sampai (masalah) ini selesai," kata Presiden menegaskan.
Apabila ada hal yang sulit diputuskan, Presiden mempersilakan menteri untuk membawa masalah tersebut kepadanya untuk kemudian diputuskan.
"Saya akan ikuti terus. Kalau merasa tidak klop, bawa ke tempat saya. Saya putuskan. Tapi saya yakin bisa diatasi dengan koordinasi dan komunikasi," ujar Presiden.
Sementara itu, rapat kabinet bidang ekonomi berlangsung mulai pukul 14.15 WIB di Kantor Presiden dan dihadiri oleh seluruh menteri bidang perekonomian, serta Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan sejumlah pejabat lainnya. [rob]
KOMENTAR ANDA