Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih secara mengejutkan menjadi pemimpin baru Gereja Katolik Roma, Rabu malam waktu setempat. Dia mengambil nama Francis I dan menjadi Paus non Eropa pertama dalam 1.300 tahun terakhir.
Paus Francis (76 tahun) muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus selama hampir satu jam setelah asap putih keluar dari cerobong di atap Kapel Sistine yang menandakan 115 kardinal telah memilihnya untuk memimpin 1,2 miliar warga Katolik Roma.
"Doakan saya," kata Paus baru yang mengenakan jubah putih, kepada kerumunan manusia, diiringi senyum hangat.
Keterpilihan Bergoglio yang merupakan Paus pertama dari Amerika Latin dan Paus Jesuit pertama, diumumkan Kardinal Jean-Louis Tauran dari Perancis dengan kalimat Latin "Annuntio vobis gaudium magnum. Habemus Papam" (Saya kabarkan satu kegembiraan besar. Kita punya seorang Paus").
Francis menjadi Paus ke-266 dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik. Dia terpilih di tengah krisis melanda Gereja Katolik Roma, termasuk skandal kekerasan seksual terhadap anak dan perselisihan dalam birokrasi Vatikan, lapor Reuters.
Sementara warga Argentina tumpah ruah di gereja-gereja, sebagian menangis, sebagian berdoa, setelah pengumuman Vatikan itu. "Ini adalah karunia untuk Argentina," seorang perempuan berteriak di sebuah jalan di Buenos Aires.
"Saya berharap dia mengubah kemewahan yang ada di Vatikan, dan memimpin gereja ke arah yang lebih rendah hati, lebih mendekat ke injil," kata Jorge Andres Lobato, seorang pensiunan jaksa berumur 73 tahun.
Ordo Jesuit
Kendati konservatif, Francis dianggap seorang reformis dan tidak termasuk kelompok kecil yang disebut-sebut sebelumnya.
Ordo Jesuit yang merupakan asalnya, berdiri pada abad ke-16 untuk melayani Paus. Anggota-anggota ordo ini dikenal sangat mempeduilkan pendidikan dan kerja intelektual.
Bergoglio sendiri dikenal sebagai seorang rendah hati yang hidup sederhana, yang kerap bepergian dengan angkutan umum dan tinggal di apartemen sederhana di luar kota Buenos Aires.
Dia adalah seorang moderat yang berani menghadapi kepentingan-kepentingan kalangan berkuasa dan sangat peduli pada ketimpangan sosial di Argentina dan Amerika Latin.
Dia kadang punya hubungan yang kurang baik dengan Presiden Cristina Fernandez dan mendiang suaminya yang juga pendahulu Presiden Argentina, Nestor Kirchner.
Francis juga lantang menentang perkawinan sesama jenis yang pada 2010 dicelanya sebagai "satu upaya menghancurkan rencana Tuhan".
Dia lahir dari satu keluarga kelas menengah beranak tujuh. Ayahnya adalah pekerja kereta api asal Italia, sedangkan bundanya adalah ibu rumah tangga biasa.
Menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri bulan lalu, dia menjungkirbalikkan perkiraan bahwa Paus baru adalah dari kalangan muda.
Bergoglio adalah yang tertua dari calon-calon yang paling mungkin menjadi Paus. Dia hampir tak pernah disebut-sebut sebagai calon kuat selama konklaf.
Dia adalah Paus pertama non Eropa sejak Paus Gregory III asal Suriah pada abad kedelapan, dan Paus non Italia ketiga berturut-turut.
Misa pelantikannya akan diadakan 19 Maret nanti, sedangkan Presiden AS Barack Obama menyebut terpilihnya Francis menunjukkan kuat dan vitalnya posisi Amerika Latin di dunia.
Doakan Benedict
Dalam sambutan singkatnya di balkon Basilika Santo Petrus, Francis menyeru kaumnya mendoakan Benediktus dan mengatakan Geraja tengah meretas "perjalanan untuk persaudaraan, kasih, dan iman".
Dia mengatakan para kardinal akhirnya sampai di ujung dunia dengan memilihnya.
Vatikan mengumumkan bahwa Francis akan segera mengunjungi Benediktus di kediaman sementara di tempat peristirahatan musim panas di luar kota Roma.
Ribuan orang berdesakan di bawah guyuran hujan dengan lautan payung melindungi mereka. Seharian itu mereka memenuhi lapangan demi menanti keputusan Vatikan.
Mereka seketika bersorak, lalu berlari ke arah basilika begitu asap putih keluar dan lonceng gereja Santo Petrus berdentang.
Puluhan ribu di lapangan basilika bersorak dan semakin keras begitu Francis muncul. "Viva il Papa (Paus)," teriak mereka.
Terpilihnya Paus baru ini disambut antusiastis di Amerika Latin.
"Saya bahagia karena Paus asal Eropa lainnya akan seperti menyantap roti yang sama setiap hari," kata pengemudi taksi di Mexico City, Martin Rodriguez.
"Terpilihnya seorang warga Amerika Latin menunjukkan Gereja membuka diri," kata Leonardo Steiner, sekretaris jenderal konferensi nasional para uskup Brazil, seperti dikutip Reuters.
Calon kuat sebelumnya adalah Odilo Scherer dari Brazil dan Angelo Scola dari Italia. Yang terakhir ini bisa mengembalikan kepausan ke Italia lagi setelah 35 tahun dipimpin Benediktus XVI dari Jerman dan John Paul II dari Polandia.
Francis akan mengepalai Gereja yang menurut Reuters menghadapi tantangan dari gereja-gereja lain, menjamurnya sekularisme, terutama di jantung Eropa, dan sangkaan skandal di Bank Vatikan.
Masalah-masalah itu pula yang diantaranya mendorong Benediktus menjadi Paus pertama yang mengundurkan diri dalam kurun 600 tahun terakhir.
Pesaing Ratzinger
Pada konklaf 2005, Bergoglio adalah pesaing untuk kardinal konservatif Joseph Ratzinger yang kemudian terpilih menjadi Paus Benediktus XVI.
Media Italia melaporkan dia telah mengesankan para kardinal semasa prakonklaf saat mendiskusikan masalah-masalah Gereja.
Pendiam dan rendah hati, Francis digambarkan sebagai sosok yang kurang tepat untuk penceramah aktif. Dia mempelajari kimia sebelum bergabung dengan kependetaan sekitar satu dekade lalu, setelah kehilangan satu paru-parunya akibat sakit pernafasan.
"Dia sangat rendah hati, saya dengar di Buenos Aires dia kerap menggunakan angkutan umum dan memasak sendiri. Fakta dia memilih nama Francis itu juga berarti banyak. Itu berati kita akan memiliki Paus yang rendah hati dan sederhana yang dekat kepada kaum papa," kata Jules Charette (54 tahun), seorang pengacara asal Kanada di Lapangan Basilika Santo Petrus.
Sepasukan tentara dari Italia dan Pengawal Swiss berparade di depan Basilika Santo Petrus sebelum Paus baru muncul, sementara konklaf rahasia itu mulai Selasa malam lalu, dan berlangsung alot sampai kemudian Francis terpilih.
Para paus sebelumnya dipilih dalam masa konklaf dua atau tiga hari.
Para kardinal sempat terbelah antara yang berkeyakinan bahwa Paus baru haruslah manajer yang kuat demi menjalankan birokrasi Vatikan yang tak fungsional, sedang yang lainnya menginginkan Paus baru bisa merevitalisasi iman di seluruh dunia.
Selain Scherer dan Scola, banyak kardinal lain yang disebut calon kuat Paus, termasuk dua kardinal dari AS Timothy Dolan dan Sean O'Malley, Kardinal Kanada Marc Ouellet dan Leonardo Sandri dari Argentina, demikian Reuters.
Bergoglio tak masuk daftar itu, tapi dialah yang kemudian menjadi Paus baru. [rob]
KOMENTAR ANDA