Diduga tak senang dengan peningkatan ekonomi tetangganya, Lilik (40), Kamla (37), Iren (15) Kawita (17) dan Male (17) tega mengeroyok Eli br Silalahi (40) dan putrinya Rosita (15), warga Jalan S Parman Gang Sawo, Medan, Rabu (13/3) malam.
Akibatnya, Eli dan putrinya mengalami luka ringan dan divisum ke rumah sakit terdekat untuk selanjutnya melaporkan penganiayaan itu ke Polsekta Medan Baru.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pengeroyokan yang dialami Eli br Silalahi bermula ketika korban yang melintas di dekat kediaman para pelaku terlibat saling ejek. Aksi saling ejek tersebut berlanjut ke pemukulan yang dilakukan oleh pelaku yang masih satu keluarga.
"Saat saya lewat dari depan rumah orang itu, langsung diejek sama mereka dan sesudah itu saya dipukuli sama mereka," Kata Ely dengan nada terbata-bata saat di Mapolsekta Medan Baru.
Pertempuran tak seimbang itu pun berujung sial bagi Rosita, putri bungsu Eli. Niat untuk membela ibunya yang menjadi korban pengeroyokan pun harus membuat Pelajar Kelas II SMP ini menderita luka di kaki dan lengan sebelah kanan akibat terkena kayu dan batu yang digunakan para pelaku untuk memukuli ibunya.
"Mama dipukuli pakai batu sama kayu bang. Saya mau membela tapi saya menjadi kena dan tangan saya berdarah," jelasnya.
Saat ditanyai mengenai awal permasalahannya, Silvia Dewi, putri kedua Eli br Silalahi mengatakan, bahwa semua dilatar belakangi kecemburuan keluarga pelaku karena perekonomian keluarganya mulai membaik.
"Cemburu mereka bang karena rumah kami yang dulu hancur sudah kami bangun. Jadi mereka tak senang dengan keluarga kami," terang Silvia dengan nada kesal.
Menurutnya, jika sebulan lalu aksi pengeroyokan pun pernah dilakukan para pelaku terhadap ibu dan adiknya, namun, laporannya di Polsekta Medan Baru belum diproses. "Sudah pernah bulan lalu kami melapor tapi belum ditanggapi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsekta Medan Baru, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak SIK MH mengatakan, jika korban masih dimintai keterangan.
"Para saksi akan kita panggil dan mintai keterangan," pungkasnya.
Disinggung mengenai laporan korban bulan lalu, Jean Calvijn Simanjuntak mengaku, akan memeriksanya.
"Akan kita periksa apakah benar laporannya ada atau tidak," akunya. [hta]
KOMENTAR ANDA