Bila figur yang terpiilih nanti adalah figur yang bukan kehendak DPC dan DPD maka Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar Partai Demokrat berpotensi memicu konflik.
Pengamat Politik Universitas Indonesia Boni Hargens menengarai, kader-kader Demokrat akan lebih mendukung Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie untuk menjadi ketum.
"Sejauh ini mereka cenderung mendukung Marzuki Alie, sementara dukungan dari Cikeas yakni Hadi Utomo. Nama lain seperti Pramono Edhie, Syarief Hasan serta lain sebagainya itu hanya figur tambahan untuk meramaikan pentas. Tapi, sebetulnya saya lihat cuma ada dua nama saja yang sekarang dipertimbangkan," jelas Boni usai menghadiri diskusi di kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin Jakarta, Selasa (12/3).
Menurutnya, seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, dukungan kader dari daerah cenderung akan mengalir ke Marzuki Alie. Sedangkan, dukungan elit petinggi partai ke Hadi Utomo.
Namun bisa juga berbanding sebaliknya, di mana Marzuki Alie juga mendapat dukungan dari elit, dan Hadi Utomo mendapat dukungan daerah.
"Kalau saya lebih baik Marzuki, ya konsekuensinya dia melepas jabatan Ketua DPR. Setidaknya, Marzuki bisa memberi dampak positif dan meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat," jelas Boni.
Dia menambahkan, menjelang KLB yang rencananya digelar akhir bulan ini tinggal bagaimana pertimbangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi terhadap dua orang itu yang akan lebih didorong sebagai ketua umum baru menggantikan Anas Urbaningrum. [ans]
KOMENTAR ANDA