MBC. Indonesia kini mencari pemimpin alternatif yang kontradiktif dengan SBY. Namun pertemuan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden SBY di Istana Negara kemarin, SBY malah mengeruk keuntungan justru Prabowolah yang buntung.
"Saat ini orang menunggu dia (Prabowo) sebagai figur alternatif. Sebenarnya, kalau ketemu bisa saja. Tapi jangan kesannya itu muji-muji ekonomi SBY, sama-sama punya visi ekonomi kerakyatan. Mestinya ini kesempatan bagi Prabowo mempertahankan citra itu (yang sebaliknya dari SBY)," sindir Syahganda Nainggolan, pengamat politik, Senin (11/3).
Syahganda Nainggolan seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online menyebutkan, Prabowo tergesa-gesa melakukan pertemuan dengan SBY. Mestinya, kata dia, pertemuan itu digelar setelah konsolidasi Prabowo sudah selesai, yaitu setelah Pemilu Legislatif April mendatang.
"(Pertemuan itu akan) Mengurangi keyakinan rakyat pada dia," ungkapnya.
Sebaliknya, pertemuan itu lebih menguntungkan SBY. Artinya, SBY dianggap masih bisa mengendalikan Prabowo.
"Kalau bertemu Mega, SBY nggak bisa. Karena Mega maunya bertemu di tempat yang netral, tidak di Istana. Misalnya kemarin Minggu, (10/3) di acara (penganugerahan doktor honoris causa) Taufiq Kiemas. Kesannya (SBY-Mega) sama kuat. Kalau ini, orang akan menganggap Prabowo tidak kuat," sindirnya lagi. [ans]
KOMENTAR ANDA