Kasus korupsi kini menggurita. Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seolah kelabakan menuntaskannya. Dari persoalan ini, Capres Prabowo Subianto sepertinya menarik untung. Masyarakat kini tak lagi mempersoalkan kesalahan pelanggaran HAM yang menyangkut Letjen (Purn) Prabowo Subianto semasa aktif bertugas.
"Masyarakat butuh pemimpin yang apa adanya, jujur, bertindak cepat dan tegas serta berpihak pada rakyat yang sosoknya ada pada Jokowi dan Prabowo," ujar peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana, Senin, (11/3).
Endang mengungkapkan itu menanggapi pernyataan, Jeffrie Geovanie, Board of Advisor CSIS, yang menilai Jokowi dan Prabowo paling berpeluang memenangkan Pilpres 2014. Apalagi hal itu sudah ditunjukkan dari berbagai hasil lembaga survei.
Menurut Endang seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online, kedua figur itu merupakan kreatif dalam memasarkan program-program mereka dengan target yang jelas dan konsisten. Kekompakan keduanya dalam Pilgub DKI Jakarta menghasilkan popularitas keduanya di mata masyarakat. Prabowo merupakan pendukung utama Jokowi di Pilgub Jakarta.
"Akan tetapi pilihan sementara masyarakat ini tentunya tergantung dari kebijakan partai yang mengusung calon. Bisa jadi sang tokoh menjadi idola masyarakat secara umum, akan tetapi ada kebijakan strategis partai yang tidak bisa bersinergi sehingga memunculkan nama lain. Partai dalam hal ini harus bisa mengolah sinyal-sinyal kebutuhan masyarakat (kualitas popularitas calon) dan juga kualitas kapabilitas calon jika ingin memenangkan pemilihan," ungkap Endang Tirtana. [ans]
KOMENTAR ANDA