Konflik bersenjata di Sabah terus berlanjut, namun pemerintah menyatakan 1.200 warga negara Indonesia (WNI) dipastikan aman di daerah itu.
Hingga kini KJRI terus berkoordinasi secara intens dengan aparat keamanan dan manajemen Felda, instansi perladangan di Malaysia. Surat resmi telah dikirimkan kepada Ketua Majelis Keselamatan Negara Negeri Sabah.
Sebanyak 1.000 WNI pekerja ladang sawit yang berasal dari Blok 11, 12, 20, dan 25 telah diliburkan. Blok-blok itu berjarak radius 35 kilometer dari lokasi konflik. Mereka diminta untuk tetap tinggal di asrama masing-masing.
Sebanyak 200 WNI lainnya yang berasal dari Blok 3 Felda Sahabat 17 dari selter Embara Budi telah dipindahkan ke Kompleks Blok 13 dan 17 di kawasan Lahad Datu. Konflik yang melanda area Kampung Tanduo berjarak 130 kilometer dari kota Lahad Datu.
Dari Tawau, Konsul RI Muhammad Soleh melalui siaran persnya, Sabtu (9/3/2013), memastikan tidak ada gelombang eksodus WNI pekerja ladang akibat faktor keamanan.
Dalam keteranannya, KJRI meminta jaminan keselamatan terhadap WNI/TKI.
KJRI juga meminta Majelis Keselamatan Negara Negeri Sabah untuk menyampaikan info atau perkembangan penanganan aparat keamanan atas insiden Lahad Datu.
Selain itu, KJRI juga mengirimkan surat ke seluruh manajer ladang sawit se-Sabah untuk meminta pihak manajemen menjaga keselamatan WNI/TKI, dan membekali para WNI/TKI dokumen perjalanan untuk keperluan ke luar ladang.
Di samping langkah-langkah itu, KJRI juga telah menyampaikan imbauan kepada para WNI/TKI yang berada di wilayah Pantai Barat, wilayah Pedalaman, wilayah Kudat, wilayah Sandakan, dan wilayah Tawau supaya tetap tenang dan tidak terprovokasi atas informasi yang bukan berasal dari sumber resmi. [ans]
KOMENTAR ANDA