PDI Perjuangan yang mengusung calon Gubernur Effendi Simbolon-Jumiran Abdi (ESJA) tidak mempercayai hasil hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei pada 7 Maret lalu.
Dari hasil hitung cepat yang dilakukan PDIP secara internal, ESJA mengklaim memenangi Pilgub Sumut dengan mengantongi perolehan 32 persen suara.
Sementara pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi cuma meraih dukungan 29,7 persen suara.
Pernyataan ini digelar tim ESJA dalam konfrensi pers yang digelar di Hotel Polonia, Medan Jalan Sudirman, Medan, Sabtu (9/3/2013) sore.
Hadir dalam acara itu paslon Effendi Simbolon-Jumiran, Kepala Badan Hukum dan Advokasi DPP PDIP, Arteria Dahlan dan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto
"Setelah dilakukan penghitungan secara internal, secara real hasil hitung 100 persen atau dari seluruh TPS, ESJA di posisi pertama dan pasangan Gatot di posisi kedua," tambah Arteria.
Arteria bilang, berdasarkan data dari seluruh TPS, pasangan incumbent itu hanya memeroleh 29,7 persen atau berada di urutan kedua setelah pasangan ESJA.
"Tidak sampai 30 persen," imbuhnya yang tak membuka hasil tiga pasangan calon lainnya.
Sementara Cagub Effendi Simbolon menyatakan, dengan perolehan angka ini, maka sekaligus membantah spekulasi yang menyatakan pasangan GanTeng unggul dalam Pilgub Sumut 2013. Kini PDIP mengaku tengah mengawal suara untuk memastikan tidak ada upaya-upaya mengganggu hasil suara itu.
"Kita siap untuk menang, apa yang telah dipaparkan oleh teman-teman sudah siap diuji karena kita ini partai terbuka dan terukur sehingga siap diukur, siap diuji," imbuhnya lagi.
Dia menambahkan, data tersebut diperoleh dari data penghitungan di 33 kabupaten/kota.
"Jangan menang dengan cara yang tidak halal. Untuk itu kami membuka posko pengaduan dan pelanggaran, baik pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun, kita harus memberikan pelayanan bagi masyarakat," tambah Hasto Kristiyanto. [ded]
KOMENTAR ANDA