post image
KOMENTAR
Aburizal Bakrie (ARB) menelpon Cawagub Tengku Erry Nuradi untuk mengucapkan selamat karena hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menempatkan Erry dan pasangannya Cagub Gatot Pujo Nugroho memenangi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara, 7 Maret lalu.

Selain mengucapkan selamat, ARB juga dikabarkan menawarkan jabatan Ketua DPD Golkar Sumut defenitif.

Diketahui sebelumnya, Tengku Erry Nuradi menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Serdangbedagai, sekaligus bupati dua periode di kabupaten itu.

Namun saat Pilgubsu digelar, Erry Nuradi yang tak dapat restu DPP Golkar, memilih mendampingi Cagub Gatot Pujo Nugroho sebagai Cawagub. Keduanya kemudian diusung PKS dan Hanura.

Konsekwensinya, jabatan Erry Nuradi sebagai Ketua DPD Golkar Serdangbedagai dicopot.

Orang dekat Erry Nuradi menilai, ARB gelisah dengan berita-berita di media nasional yang memberitakan kedekatan Erry Nuradi dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh.

Apalagi belakangan Partai Nasdem juga mengusung pasangan dengan jargon GanTeng itu.

Sumber tadi bilang, pertemuan antara Surya Paloh dengan Erry Nuradi terjadi saat digelarnya konsolidasi partai Nasdem di Hotel Grand Elite beberapa waktu lalu. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama di kebun durian Ketua Nasdem Sumut, Ali Umri di Binjai.

"ARB kebakaran jenggot ketika membaca berita di media Surya Paloh rangkul Tengku Erry," ujar sumber Medanbagus.Com, Sabtu (9/3/2013).  

Menurut dia, Tengku Erry bukan dipecat dari jabatan Ketua DPD Golkar Serdangbedagai, hanya dibekukan. "Itulah liciknya ARB. Tujuannya untuk memudahkan merangkul Tengku Erry jika menang di Pilgubsu," tambahnya.

Belakangan nama Erry Nuradi muncul ke permukaan menyusul akan digelarnya musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) DPD Golkar Sumut untuk menetapkan ketua defenitif yang selama ini dijabat Plt Andi Achmad Dara.  

Erry Nuradi sendiri enggan menjelaskan lebih lanjut hal yang menjadi pembicaraannya dengan ARB. Termasuk tawaran jabatan sebagai Ketua Golkar Sumut defenitif.

Menjawab pertanyaan apakah dia mau menerima jabatan Ketua Golkar Sumut,  Erry mengaku belum berminat. Saat bincang santai dengan sejumlah wartawan di Warkop Jurnalis kemarin, Erry bilang, ada mekanisme partai untuk menetapkan seseorang untuk maju sebagai calon Ketua Golkar Sumut.

"Nggak…… ada mekanismenya itu. Ada orang yang mau tapi mungkin tidak bisa. Ada yang mau tapi mungkin tidak mampu. Dan lain sebagainya. Jadi kita harus logika, akal dan nafsu itu harus seimbang. Jangan nafsunya terlalu besar tetapi secara akal tidak bisa," kata Erry berfilsafat. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa