Dua orang wartawan menjadi korban intimidasi aparat kepolisian saat meliput unjuk rasa (unras) massa yang berujung bentrokan di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (8/3) petang.
Juru kamera Berita Satu TV, Abdullah Khoiruddin, diancam salah seorang anggota Brimob Polrestro Jakarta Pusat setelah merekam momen polisi memukuli 9 pengunjuk rasa dalam upaya penangkapan.
"Sekali lagi ambil gambar kusikat kau!" hardik seorang aparat polisi yang tak sempat diketahui namanya itu sambil menunjuk-nunjuk wartawan.
Upaya berdamai yang diajukan Abdullah juga ditanggapi dingin oleh anggota Brimob berkulit legam tersebut. Anggota polisi itu enggan bersalaman ketika Abdullah mengulurkan tangan sebagai tanda penyelesaian masalah.
Tak berapa lama kemudian, jurnalis Rakyat Merdeka Online (grup MedanBagus.Com), Wahyu Sabda Kuncahyo, juga mengalami perlakuan serupa.
Seorang anggota Sabhara mengancam ketika wartawan memotret polisi sedang menyeret para pendemo yang ditangkap. Tak hanya itu, anggota Sabhara bertubuh tambun itu juga mencekik sang jurnalis.
"Ngapain kau foto-foto, hah?" tantangnya sambil mencekik.
Hingga kini, aksi unjuk rasa yang digelar ratusan orang dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Indonesia (AMPI) bersama kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) masih berlangsung.
Polisi sedang berupaya membubarkan para pengunjuk rasa yang menutup total dua ruas Jalan Imam Bonjol di depan kantor KPU. Sedikitnya, sembilan pengunjuk rasa telah diamankan polisi ke dalam kantor KPU. [ans]
KOMENTAR ANDA