Sejumlah purnawirawan Jenderal TNI diprediksi bertempur di Pilpres 2014. Pasalnya figur calon presiden (capres) berlatar pensiunan jenderal tetap menarik hati pemilih.
Letjen (Purn) Prabowo Subianto dan Jenderal (Purn) Wiranto ternyata bakal bersaing di posisi puncak. Adik kandung Ibu Negara Ani Yudhoyono, Jenderal Pramono Edhie Wibowo dan Marsekal (Purn) Djoko Suyanto bakal berebut tiket capres Demokrat. Keduanya bersama Jenderal (Purn) masih masuk barisan kuda hitam.
Menurut Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Toto Izul Fatah, peluang capres berlatar belakang jenderal TNI di Pilpres 2014 tetap besar.
Sebab berdasarkan survei, 60 persen masyarakat masih menilai tokoh militer sebagai simbol ketegasan.
“Masyarakat sudah tidak lagi mendikotomikan sipil-militer. Buktinya ada beberapa tokoh militer yang punya elektabilitas tinggi. Itu semua karena faktor figur,” kata Toto seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Pensiunan jenderal yang sudah nyata-nyata siap nyapres adalah; Endriartono Sutarto, Prabowo Subianto dan Wiranto. Djoko Suyanto dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang bakal pensiun pada Mei mendatang disebut-sebut berpeluang besar nyapres melalui Partai Demokrat.
Berdasarkan hasil polling beberapa lembaga survei yang paling berpeluang adalah Prabowo dan Wiranto. Sebab keduanya sudah dipastikan memiliki kendaraan politik untuk nyapres.
Wiranto disokong Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Prabowo didukung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto dan Jenderal Pramono masih terkendala kendaraan politik.
Menurut Toto, kepastian memiliki kendaran politik membuat popularitas dan elektabilitas Wiranto dan Prabowo teratas. Selain itu keduanya juga sudah punya pengalaman di ajang pilpres. Prabowo dan Wiranto sering muncul lewat aneka kemasan program dan iklan.
“Sementara Djoko Suyanto, Endiartono dan Pramono Edhie, mereka hanya muncul sebagai KSAD dan Menteri. Kecuali Endiartono yang sudah ada Nasdem. Makanya tidak aneh jika popularitas dan elektabilitas ketiga tokoh itu masih di bawah lima persen,” tambahnya.
Namun Endiartono dan Djoko Suyanto, dinilai Toto berpeluang menjadi kuda hitam, membayangi Wiranto dan Prabowo. Untuk Pramono Edhie, jika jadi diusung Demokrat, Toto punya analisis lain. Menurutnya, siapa pun yang diusung Demokrat tidak akan disukai rakyat.
“Sebab saat ini posisi partainya SBY itu sedang tidak popular, karena sedang ditimpa masalah,” ujarnya.
Peneliti Lembaga Survei Nasional (LSN), Dipa Pradipta, menilai bakal ada pertarungan seru di internal Demokrat dalam penentuan capres. Djoko Suyanto dan Pramono Edhie akan berebut tiket capres.
Meski Djoko lebih popular ketimbang Pramono, namun yang paling mungkin mendapat tiket capres adalah Pramono. Sebab Pramono adalah adik ipar SBY.
“Dia (Pramono) bisa jadi seperti SBY saat awal nyapres. Saya kira waktunya cukup kalau memang Pramono akan diusung,” ujarnya. [ans]
KOMENTAR ANDA