
Pedagang sembako Sri Rejeki di Batang, Jawa Tengah, Kamis (7/3) mengatakan harga komoditas itu terus meroket sekitar dua pekan terakhir akibat kebijakan pembatasan impor hortikultura dari Kementerian Pertanian.
Hal senada juga dikemukakan pedagang lainnya, Mashadi.
Menurut dia, pembatasan pasokan bawang impor ini mengakibatkan komoditas bumbu penyedap makanan ini tersendat sejak sebulan terakhir ini. Pada kondisi normal, para pedagang mampu mendapatkan alokasi bawang putih dengan cukup mudah karena pasokan melimpah tetapi kini mereka harus berebut.
"Kami pada hari biasanya mampu membeli bawang putih 40 kg tetapi sekarang hanya mendapatkan sebanyak 10 kg, itupun harus berebut dengan pedagang lainnya. Penjualan bawang putih memang banyak berkurang setelah harga naik," katanya seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Ia berharap pemerintah segera mencarikan solusinya. Apalagi sudah banyak konsumen yang menanyakan karena kualitas bawang putih impor lebih bagus ketimbang lokal yang harganya cukup tinggi.[ans]
KOMENTAR ANDA