Masih ingat kasus Selo Nababan? Bocah asal Deliserdang yang diculik dari rumahnya dan pelaku meminta tebusan Rp2 miliar? Lantaran keluarga korban tak mampu menyiapkan uang sebesar itu akhirnya Selo Nababan tewas mengenaskan terbungkus karung goni pupuk, beberapa waktu lalu.
Kini kasus serupa terjadi lagi. Aksi penculikan anak dengan meminta uang tebusan terjadi Garut Jawa Barat. Seorang bocah 10 tahun diculik orang tak dikenal. Meski sudah melapor ke polisi, tapi seolah tak ada tanggapan.
Bocah malang ini bernama Fajar Anur Al Ali (10). Dia putra pertama dari Rubi Al Ali, warga Kampung Kaum Lebak Paminggir, Garut. Pelaku penculikan sempat meminta uang tebusan melalui SMS yang dikirim kepada keluarga korban. Kini keluarga korban hanya bisa pasrah. Untuk memenuhi permintaan penculik tidak bisa. Orang tua korban dari keluarga miskin.
Fajar diculik orang tak dikenal sejak tanggal 16 Januari 2013. Kala itu korban tengah berangkat ke sekolah. Saat pertama hilang, korban masih mengenakan seragam sekolah dasar lengkap dengan menggendong tas. Rubi, ayah korban mengaku, firasat diculik orang tak dikenal sudah dirasakan sejak anaknya hilang di hari pertama. Menginjak 49 hari tak ditemukan si penculik kirim SMS meminta tebusan Rp5 juta.
Meski sudah melapor ke polisi, namun hal itu tak banyak membantu.
Ayah korban tak dapat menebus anaknya meski hanya Rp5 juta, karena keluarga korban berasal dari keluarga miskin.
Beralasan tak dibantu polisi, Rubi nekat mencari sendiri ke luar kota hingga ke Kediri dan Nganjuk. Tapi tetap tidak ditemukan. Ketika dikonfirmasi ke polisi, anehnya penegak hukum mengaku belum mengetahui kasus ini karena belum menerima laporan secara resmi.
Menurut Kasi Humas Polres Garut AKP Ridwan TB setelah koordinasi dengan pihak terkait, laporan resmi terkait anak hilang atau anak yang diculik sampai hari ini tak ada laporannya. Pernyataan polisi justru berolak belakang dengan perkataan ayah korban.
"Sejak anak saya hilang, langsung lapor polisi. Maklum saya orang miskin jadi tidak ada perhatian. Berbeda kasusnya jika yang lapor orang kaya. Pasti responnya cepat," kata Rubi seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Setelah 50 hari belum dikembalikan kepada orang tuanya, penculik bocah 10 tahun di Garut kembali meminta tebusan Rp6 miliar kepada ayah korban. Keluarga korban penculikan kembali menerima SMS dari orang tak dikenal.
Dalam SMS tersebut sang penculik yang mengatas namakan Nizar, menyatakan bahwa Fajar berada ditangannya. Jika orang tua menginginkan anaknya selamat hingga kepangkuanya, si penculik meminta tebusan Rp6 miliar untuk proses pengembalian anak tersebut. Selain meninta tebusan dalam SMS yang lain juga sang penculik menyatakan bahwa keluarga korban jangan berharap hidup anaknya akan lama lagi.
Sementara Rini Maulani, ibu tiri korban mengaku, meski anaknya bukan anak kandung, namun dirinya sudah menyayangi Fajar seperti anaknya sendiri. Keluarga korban berharap, sang penculik segera mengembalikan anaknya tanpa syarat dan tanpa tebusan. Pasalnya, untuk kebutuhan sehari–hari saja, keluarga ini masih kurang. [ans]
KOMENTAR ANDA