Meski sejumlah elemen masyarakat dengan tegas menolak tarif KA Bandara Kualanamu Rp80.000 namun operator pelaksana PT Railink sepertinya tetap ngotot mempertahankannya.
“Kami dari awal sudah menyiapkan rencana operasinya. Kereta dan jalur rel KA Bandara sudah siap sejak awal. Kalau operasional Bandara diundur, kita tinggal melakukan penyesuaian saja. Menyesuaikan atas operasional KA Bandara dan Bandara Kualanamu secara menyeluruh,” kata Direktur Komersil/Humas PT Railink Makmur Syaheran, kemarin.
Makmur menegaskan, pihaknya tetap mempertahankan besaran tarif (ongkos) yang sudah ditentukan sebesar Rp80.000.
Tarif itu, kata dia, sudah ditetapkan berdasarkan aturan yang berlaku dan sesuai perhitungan dasar keputusan Menhub RI melalui PP Kemenhub.
“Ketetapan sudah dibuat, untuk tarif tidak ada penyesuaian. Kalau tarif, kita tetap pada perhitungan sesuai dasar PP Kemenhub RI, ” tegasnya.
Seperti diketahui, operator KA Bandara adalah PT Railink yang merupakan anak perusahaan PT KAI dan perusahaan patungan antara PT KAI (saham 60%) dan PT AP II (40%).
Awalnya, PT Railink menyakini operasional KA Bandara bersamaan dengan Bandara Kualanamu Maret 2013 ini dengan perjalanan perdana pada pertengahan bulan Januari lalu. Namun, pernyataan terbaru dari Dirut PT AP II beberapa waktu lalu menyatakan operasional Bandara Kualanamu diundur hingga Agustus 2013. [ans]
KOMENTAR ANDA