Karena didukung dana hibah yang tak sedikit (red, Rp87 miliar lebih) Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu diminta lebih meningkatkan pengamanan selama berlangsungnya Pilgubsu. Artinya, tak ada alasan kekurangan personil.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sumatera Utara Rurita Ningrum kepada MedanBagus.Com, Selasa (5/3/2013) malam.
"Saya dengar, Linmas tidak ada di lokasi TPS begitu juga dengan Kapolda yang menurunkan anggotanya secara bervariasi sesuai kerawanan daerah saja, ada yang 1 polisi untuk 1 TPS, ada juga 1 polisi untuk 2 TPS dan ada juga 1 polisi untuk 4 TPS, inikan sebenarnya tidak efektif," sindir Rurita yang juga Sekretaris FITRA Sumut itu.
Menurutnya, mestinya dana hibah yang disalurkan Pemprovsu sebesar Rp87 miliar itu dipergunakan lebih transparan. Tapi hingga detik ini, kata dia, FITRA belum memperoleh datanya, untuk apa serta kemana dana sebesar itu.
Dia sempat mewanti-wanti Kapoldasu jangan sampai serupa dengan kasus Susno Duadji karena Poldasu sudah menunjukkan indikasi ke arah sana, sangat tidak transparan.
"Yang dimaksud rawan dan tidak rawan itu sebenarnya untuk apa, misalnya TPS Medan Amplas, di mana letak titik rawannya itu dan apa indikasinya?" katanya bernada heran.
'Kita lihat saja setelah Pilgubsu ini selesai, kita harap tidak sampai dua putaran, dan setelah itu kita ingin tahu kebenarannya seperti apa," tantang dia.
"Nanti akan kita ketahui bersama bagaimana proses Poldasu mengamankan proses Pilgubsu itu. Yang penting Pilgubsu ini kondusif," tandasnya. [ans]
KOMENTAR ANDA