
"Tidak ada tanah pemerintah di sana! Itu tanah adat ulayat masyarakat. Kenapa polisi justru harus pro kepada pengusaha? Jadi dimana itu tanah masyarakat," teriak Koordinator Aksi, Dera, Selasa (5/3/2013).
Dalam orasinya, mahasiswa juga meminta agar polisi lebih jeli lagi dan menggunakan pikiran bukannya otot dan kekerasan.
"Seragam dan gaji polisi itu dari masyarakat, kenapa justru masyarakat diperlakukan kasar. Sejak kapan TPL punya tanaha di sana," teriaknya lagi.
Tak hanya itu, Dera menuturkan, semua pihak harus membuka mata terhadap kasus ini.
"Pemerintah Pemprovsu juga harus bertanggung jawab dalam kasus ini. Kami meminta agar pihak kepolisian melepaskan warga masyarakat Petani Hutan Kemenyan dilepaskan," ujarnya.
Dalam aksi itu, mahasiswa juga membakar ban bekas dan melakukan teatrikal.
Tak hanya itu, badan jalan setengah dipakai mahasiswa hingga sempat memacetkan arus lalulintas. Pihak kepolisian tampak tetap melakukan pengamanan, namun, dari kejauhan saja. [ans]
KOMENTAR ANDA