Pernyataan Presiden SBY mengenai ada elit politik dan kelompok tertentu yang berencana membuat gonjang-ganjing negara, membuat pemerintah tidak bisa bekerja, dinilai tak produktif. Malah hal itu justru memicu instabilitas politik.
"Pernyataan SBY ini bisa membuat kegaduhan politik!" kata analis politik dari Universitas Paramadina, Mohamad Ikhsan Tualeka seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, Minggu (3/3).
SBY menyampaikan tudingan itu kemarin pagi sesaat sebelum terbang ke Jerman.
SBY mengaku hal itu berdasarkan pantauan dirinya dan sebagian informasi intelijen.
Menurut Ikhsan, pernyataan SBY yang arahnya tidak kongkrit bisa menimbulkan kecurigaan di antara faksi. Sebagai kepala negara dan pemerintahan, sebaiknya SBY tidak bermain opini yang akan membuat kegaduhan politik.
"Bagusnya SBY mengeluarkan pernyataan santun, bijaksana dan imbauan positif sebelum pergi ke luar negeri. Bukan mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kecurigaan diantara anak bangsa dan hanya membuat sibuk dalam negeri sampai dia pulang lagi," papar Ikhsan.
Ikhsan menilai lewat pernyataannya itu SBY ingin mereduksi berbagai tuduhan korupsi yang dialamatkan ke Istana dan Cikeas. SBY mencoba melawan kelompok-kelompok yang belakangan, terutama setelah kasus Anas di KPK mengemuka, rajin mendesak agar aparat penegak hukum menangani kasus dugaan korupsi Istana dan Cikeas.
"Ini mekanisme internal penguasa mengamankan kekuasaannya. SBY ingin membuat seakan-akan publik terpecah dengan opini yang dilemparnya," imbuh Ikhsan. [ans]
KOMENTAR ANDA