post image
KOMENTAR
Para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara mulai tajam bertanya soal program saingannya di acara Debat Cagub yang digelar Minggu (3/3/2013) malam, di Hotel Grand Angkasa, Medan. Bahkan perdebatan lebih jauh dilakukan dimana para kandidat juga berani mengulas kelemahan track record lawannya.

Amatan MedanBagus.Com, pada sesi saling bertanya dan menjawab, para kandidat berani mengkritisi kebijakan-kebijakan yang diusung pasangan calon (paslon) lainnya. Seperti ketika Cawagub Jumiran Abdi yang bertanya soal dana bantuan sosial (bansos) yang sering dijadikan amunisi politik calon incumbent, dalam hal ini Gatot Pujo Nugroho.

Bahkan pada sesi ini, terjadi perbedatan seru saat Jumiran berulangkali menyela penjelasan Gatot yang menyebutkan Dana Bansos 2013 belum ada yang dicairkan.

"Saya sudah cair. Saya sudah terima dana Bansos tahun 2013. Mesjid saya sudah menerima dana bansos. Jadi ini pembohongan," kata Jumiran sambil berteriak dari atas podium.

Perdebatan seru lainnya juga terjadi ketika Cawagub Tengku Erry Nuradi meminta penjelasan kepada Cagub Chairuman soal program kampanye Rp 1 milyar untuk 1 desa.

"Menurut saya ini program yang muluk-muluk. APBD kita akan hancur jika per desa diberikan Rp 1 miliar. Karena di Sumut itu ada sekitar 5.800 desa. Bagaimana dengan biaya program lain, pendidikan, pembangunan jalan dan membayar gaji pegawai," tanya Erry Nuradi.

Mendapat pertanyaan tersebut, Chairuman bukannya menjelaskan. Dia malah menyerang balik pasangan GanTeng itu dengan menyebutkan, APBD akan dapat dipergunakan dengan efektif dan efisien. "Bukan untuk program pencitraan dengan memasang baleho," balas Chairuman.

Perdebatan berlanjut ketika giliran Cawagubnya, Fadly Nurzal yang mempertanyakan perbedaan data kerusakan jalan yang dipakai pasangan Gatot dan Tengku Erry. "Di Metro TV data kerusakan jalan di Sumut sampai 30 persen. Kenapa Anda memakai data 9 persen," tanya Fadly.

Cecaran Fadly bahkan terus dilakukan saat Gatot menjelaskan perbedaan data miliknya dengan data Metro TV. " Dimana-mana jalan rusak. Masak Anda berani membantah data Metro TV. Jangan bohongi masyarakat lah Pak," kecam Fadly.

Gatot yang terus dicecar kemudian memilih berhenti menjelaskan lalu mendatangi podium Fadly Nurzal sambil memberikan pelukan. Usai cipika-cipiki, perdebatan keduanya mereda seiring dengan terbatasnya waktu.

Perdebatan lain yang mengemuka adalah masalah batas wilayah antara Kabupaten Deliserdang dan Serdang Bedagai, termasuk rebutan kecamatan di wilayah yang dikepalai Amri Tambunan dan Erry Nuradi.

Masalah ini muncul dari pertanyaan yang diajukan Cawagub Fadly Nurzal dan Cawagub Jumiran Abdi kepada Cagub Amri Tambunan.

Kinerja Amri Tambunan sebagai Bupati juga disindir Cawagub Erry Nuradi ketika bertanya soal percepatan birokrasi. Kesimpulan pertanyaan Erry antara lain soal penegakkan disiplin pegawai yang dimulai dari pengawasan dimana pimpinannya harus memimpin apel pagi.

Mengenai program benah rumahnya, juga ditanyakan pasangan GusMan. "Yang kami lihat antara partisipasi dan mobilisasi dalam program bedah rumah ini adalah eksploitasi," kata Soekirman.

Namun Amri Tambunan membantah dan menjelaskan tujuan program Bedah Rumah yang menjadi andalan Kabupaten Deliserdang itu. "Bedah rumah itu mengajarkan masyarakat untuk siap bergotong royong, saling mengasihi antara sesama sehingga tidak ada yang merasa yang satu lebih tinggi dari yang kurang mampu."

Sementara Gus Irawan kebagian pertanyaan soal kredit macet oleh Cawagub Jumiran Abdi. Jumiran bertanya apakah selama Gus menjabat sebagai Dirut Bank Sumut tidak pernah mengalami kredit macet saat menyalurkan bantuan kepada pelaku UMKM.

"Ini masa lalu ya, tapi tak apa-apa saya jawab. Ada 6.000 pelaku UMKM yang mendapatkan kredit, tapi soal kredit macetnya 0 persen Pak," jawab Gus.

Soal kinerja Effendi Simbolon sebagai Wakil Rakyat juga menjadi bahan pertanyaan Cawagub Tengku Erry. Menurutnya, masalah sengketa tanah dan mafia tanah di Indonesia banyak yang belum terselesaikan di DPR.

Pasangan Amri-RE juga menyindir kewenangan Komisi VII yang membidangi pendidikan. RE Nainggolan mempertajam program nomor urut 2 itu dalam menyelesaikan persoalan angka partisipasi kasar perguruan tinggi yang berada jauh di bawah rata-rata nasional.  

Inti jawaban atas dua pertanyaan tersebut, Effendi Simbolon menyebut bahwa pejabat di Sumut kerap menyalahgunakan kewenangannya. "Soal tanah. Ada sekian ribu hektar tanah eks HGU yang diperjualbelikan pejabat di Simalungun, Deliserdang, Tapanuli (Tengah)."

"Hati-hati loh. Ada KPK. Sumut bisa dicatat MURI sebagai provinsi dengan kasus korupsi tertinggi," imbuhnya.

Saling tanya dan jawab antar kandidat ini adalah salahsatu dari tiga sesi yang dilakukan di acara debat cagub jilid II tersebut. Pada sesi pertama, para cagub diminta menjelaskan program-program yang akan dilakukan jika terpilih kemudian dilanjutkan menjawab pertanyaan masyarakat dan para akademisi.

Sesi tanya jawab bebas para kandidat itu merupakan sesi terpanas sekaligus puncak dari rangkaian terakhir kampanye yang digagas KPU Sumut bekerjasama dengan Metro TV.

Diketahui mulai Senin (4/3/2013) besok, para pasangan cagub sudah memasuki minggu tenang hingga masa pencoblosan 7 Maret mendatang. Sebelumnya para pasangan calon diberikan waktu kampanye sejak 18 Februari hingga 3 Maret.

"Ini rangkaian terakhir dari seluruh tahapan kampanye. Debat dimaksudkan untuk mendekatkan jarak antara masyarakat dengan pasangan calon. Sehingga masyarakat bisa menentukan pilihan pada 7 Maret nanti," ujar Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution saat membuka Debat Cagub.

"KPU mengimbau masyarakat untuk datang ke TPS di tiap-tiap kabupaten Kota pada 7 Maret. Waktu pencoblosan dimulai pukul 7 pagi dan ditutup pukul 1 siang," pungkas Irham Buana. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa