Kalau terbukti benar, Sony dan selingkuhannya telah merampas kebahagiaan Lia. Semua akan terungkap di Pengadilan.Cornelia Agatha (Lia) sudah menggugat cerai suami, Sony Lawlani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Oktober 2012. Sejak itu, bertubi-tubi muncul gosip alasan perceraian, termasuk masalah perselingkuhan. Mulai berani terbuka, Lia mengaku mendengar kabar perselingkuhan itu. Sayang, ia berdalih tak bisa memastikan benar atau tidak.
"Memang ada gosip itu. Kalau itu pun iya, pesan saya itu, kalau hidup kita bahagia jangan ambil kebahagiaan seseorang," ungkapnya.
Lalu benarkah kabar tersebut? "Saya nggak bisa beberin, nanti di pengadilan saja saya beberin. Kalau saya ngomong juga nggak bakal menyelesaikan, jangan dari saya ngomong-ngomong di media," jawab bintang film Si Doel Anak Sekolahan dan Rini Tomboy ini.
Sebelumnya ramai di forum internet, Sony disebut-sebut telah menduakan Lia dengan seorang sosialita terkenal bernama Vera Abby. "CA (Cornelia) lagi nuntut VA (Vera). Gara-gara Sony pindah ke rumah VA ninggalin CA, pake guna-guna ceunah," tutur sumber.
Di twitter, Lia sempat menginsyaratkan seperti apa gambaran rumah tangganya sekarang.
"Pengkhianatan yang datangnya lebih dari 1 kali.. artinya orang itu memang PENGKHIANAT," tulisnya di account @Cornel_ForArt . "Good bye my past.. and hello my future," imbuh Lia.
Dari pernikahan Lia dan Sony, mereka dikaruniai dua orang anak, Makayla Athaya dan Tristan Athala Lalwani. Keduanya juga diakui Lia sudah mengerti permasalahan yang menimpa orangtuanya.
"Anak sudah mengerti, mereka juga pernah sampaikan ke saya. Pernah nangis, tapi saya nggak pernah menangis di depan mereka. Mama jangan benci papa, kata anak saya," kisah Lia, merirukan ucapan anaknya.
Suatu ketika, ayah Lia, Dave Maramis, melontarkan reaksi dan kekecewaan berat sama Sony. Dia geram dengan sikap menantunya yang tidak bertanggung jawab.
"Saya cuma bilang, kalau laki-laki hanya hidup menumpang di sini, dia tidak bertanggung jawab. Kalau saya bilang, ya itu bukan suami, tapi binatang," serunya.
Namun sebaliknya, Lia menolak bahwa masalah ekonomi sebagai salah satu penyebab perceraian. "Naif kalau cerai gara-gara ekonomi. Suami sukses banget, dia kerja di perusahaan maju. Dia bertanggung jawab sampai sekarang untuk urusan nafkah," ujarnya meyakinkan.
Hingga kini, Lia mengaku masih menjalankan kewajiban sebagai istri, terutama ibu untuk anak-anaknya. Ia pun masih tinggal serumah dengan Sony. Hanya saja, mereka sudah pisah ranjang sejak lama. Lia memilih ‘mengungsi’ tidur bersama anak-anak.
Dalam hati kecilnya, masih ada keinginan berbaikan dengan sang suami. Apalagi, proses perceraian mereka berjalan alot karena Sony tetap ingin mempertahankan rumah tangganya.
"Sayang sama dia, saya menghargai niat dia yang mulia untuk mempertahankan rumah tangga," ujar Lia.
Namun, ia merasa berat karena sudah merasakan sakit selama dua tahun belakangan. "Badanku sudah nggak kuat, tidurnya juga nggak nyenyak. Beberapa kali sakit-sakitan," curhatnya sedih.
Ia berpikir, jika terus-terusan tidak sehat dan tidak bahagia, anak-anak yang akan menjadi korbannya. Karena itu, ia pun bersikeras untuk bercerai. Hingga saat ini, ia masih tetap dengan pendiriannya itu.
"Setiap orang punya cara mengejar kebahagiaannya sendiri-sendiri. Prinsip saya, saya akan tetap berdiri tegak meski dengan kesendirian," tegasnya.
Secara karier, ia membuktikan dirinya masih bisa berkarya meski sedang dirundung masalah. Bintang film Detik Terakhir ini pun masih berniat mengambil FTV, film, dan aktif di panggung teater.
"Yang jelas saya cinta banget sama panggung," tuturnya sambil tersenyum. Lia dan Sony menikah di Hong Kong, 18 Maret 2006. Keduanya sudah pacaran lama, hampir 10 tahun. Ceritanya kala itu banyak dibumbui kontroversi. Keduanya sempat dua kali gagal menikah lantaran masalah perbedaan agama. Itu mengapa mereka memutuskan menikah di luar negeri.
Waktu berjalan, Lia mengaku termasuk ibu yang demokratis untuk urusan agama. Sebab itu, Lia tidak pernah memaksakan kedua anaknya untuk memilih keyakinan Islam atau Nasrani. [Harian Rakyat Merdeka]
KOMENTAR ANDA