Partai Demokrat dalam waktu dekat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun kader-kader partai ini belum mengetahui akan memilih siapa pasca pengunduran Anas Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai demokrat. Apalagi hingga kini belum jelas siapa saja yang bakal mencalonkan diri.
"Karena belum tahu siapa-siapa yang nantinya akan tampil memperebutkan ketua umum, kita belum bisa punya penilaian akan memilih siapa. Kecuali sudah muncul siapa tokoh yang akan maju," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Purworejo, Abdullah seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online Jumat, (1/3).
Tapi belakangan ini sudah mulai muncul nama-nama yang disebut layak jadi ketua umum. Di antaranya, Edhie Baskoro Yudhoyono, Marzuki Alie, Sukarwo, dan bahkan Edhie Pramono Wibowo.
"Nama-nama boleh beredar. Tetapi secara resmi juga belum. Tapi kalau bicara hak, siapapun punya hak. Saya pun berhak mencalonkan diri jadi ketua umum. Kan boleh," ungkapnya.
Namun, dia memastikan, pemilihan tidak boleh dipaksakan. Kalau memang peserta tidak satu suara, jangan dipaksakan untuk aklamasi.
"Aklamasi itu boleh-boleh saja karena itu bagian dari demokrasi sepanjang semua peserta kongres atau KLB sepakat. Tapi kalau ada perbedaan-perbedaan pendapat, tentu one man one vote harus jalan, harus pemilihan," jelasnya.
Sebelumnya, politikus senior Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana mengungkapkan, untuk menentukan siapa ketua umum tidak akan menggelar pemilihan terbuka, seperti saat Kongres di Bandung Mei 2010 lalu.
"Kemungkinan Kongres Luar Biasa juga tidak akan menggunakan mekanisme pasar seperti kemarin itu, yang hirup pikuk. Kita akan cari tokoh nanti. Mungkin kita akan aklamasi. Itu jauh lebih bagus untuk penyelamatan partai," katanya. [ans]
KOMENTAR ANDA