Kasus lumpur Lapindo betul-betul membebani capres Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). Pasalnya masyarakat hingga kini belum melupakan peristiwa itu. Sementara kasus dugaan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) yang pernah terjadi cenderung sudah terlupakan.
Direktur Eksekutif LSI, Dodi Ambardi menilai, isu pelanggaran HAM tidak masuk dalam benak publik. Sehingga tak heran dalam beberapa survei terakhir, Prabowo Subianto yang kerap disebut-sebut terlibat kasus pelanggaran HAM, tetap masuk urutan teratas polling capres.
“Masyarakat kita lebih tahu persoalan Lapindo yang membelit Ical ketimbang Prabowo dengan isu dugaan pelanggaran HAM-nya,” kata Dodi di Jakarta.
Apa sebabnya Prabowo lebih diuntungkan dari Ical? Menurut Dodi, hingga kini publik tidak tahu siapa yang melanggar HAM. Sementara untuk kasus Ical, karena kejadiannya baru dan tak terlalu lama, masyarakat masih menyimpan dalam benaknya.
Ditambahkannya, isu HAM dibanding isu lain seperti korupsi, di mata media dan publik tidak seksi lagi. Publik tidak menganggap isu HAM penting, sehingga mereka hampir tidak akan lihat track record capres terkait persoalan HAM.
Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan LSI. Responden ketika ditanya siapa capres yang anda pilih? Mereka menjawab calon-calon yang terindikasi terbelit kasus pelanggaran HAM.
Tetapi ketika ditanya apakah mereka tahu, di antara kandidat yang punya track record buruk HAM bahkan lebih spesifik apakah anda tahu Prabowo pernah diadili terkait kasus HAM? Ternyata yang tahu hanya 27 persen, sisanya tidak tahu.
“Maka bisa disimpulkan, isu ini (pelanggaran HAM) tidak punya efek serius di pilpres. 70 persen lebih yang nggak tahu, hampir 50 persen memilih Prabowo,’ katanya.
Apalagi pemilih pemula yang tentunya sedikit sekali yang memahami masa lalu para capres. Menurut prediksi Dodi, capres yang tersangkut kasus HAM pada Pilpres 2014 tidak akan terganggu.
Untuk itu, Dodi berharap LSM dan NGO berperan aktif mengedukasi pemilih agar memiliki pemahaman lebih tentang capres-capres yang bertarung di pilpres.
“Kampanyekanlah kepada publik bahwa isu HAM sangat penting,” ujarnya.
Sementara itu politisi Golkar yakin, kasus lumpur Lapindo tidak akan berdampak terhadap pencalonan Ical sebagai capres.
“Saya kira tidak akan berdampak pada elektabilitas Partai Golkar maupun elektabilitas Pak Aburizal Bakrie. Kasus Lapindo itu tahun 2006. Kalau kita lihat saat ini, Pak Aburizal Bakrie sebagai pendatang baru, itu menurut survei sudah masuk empat besar. Kalau dalam turnamen sudah masuk semifinal,” ujar juru bicara keluarga Bakrie, Lalu Mara, beberapa waktu lalu.
Lalu Mara mengklaim, elektabilitas Partai Golkar dan Ical terus meningkat. “Justru dengan masalah Lapindo ini, saya percaya bahwa makin dibuka masalah Lapindo ini, makin ketahuan siapa yang bertanggung jawab, dan dampaknya positif.
Yang bertanggung jawab adalah keluarga Bakrie, padahal perusahaannya dinyatakan tidak bersalah,” jelasnya. [ans]
KOMENTAR ANDA