Skandal Bank Century yang sejak lama seolah-olah menghilang tampaknya mulai menemui titik terang. Kasus yang diduga kuat melibatkan elit-elit politik di negeri ini tak lama lagi bakal terungkap. Bahkan mantan Menkeu Sri Mulyani dan mantan Gubernur BI yang kini menjabat sebagai Wapres, Boediono pun bakal ikut diseret.
Setidaknya menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, pihaknya akan segera terbang ke Amerika untuk memerika Sri Mulyani.
Rencana KPK ke Amerika itu terungkap saat rapat dengan Timwas Century di DPR Rabu kemarin (27/2). "Kita segera ke Amerika untuk menemui Sri Mulyani," ujar Ketua KPK, Abraham Samad kepada DPR.
Sekadar diketahui, Sri Mulyani merupakan mantan pejabat negara yang sering disebut-sebut terlibat dengan skandal yang merugikan keuangan negara Rp6,7 triliun itu.
Nama pejabat lain yang juga disebut-sebut terlibat adalah mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Boediono. Bahkan dugaan keterlibatan Boediono, jauh mendahului dugaan keterlibatan Sri Mulyani.
Memang, isu yang berkembang di lingkungan KPK, penyidik sudah punya alat bukti kuat untuk menjadikan Boediono sebagai tersangka dalam skandal yang juga selalu dikaitkan dengan persiapan Pemilu 2009 itu. Namun meski punya alat bukti yang kuat, KPK butuh keterangan lainnya dari Sri Mulyani.
Pertanyaannya apakah Sri Mulyani hanya menyetujui dana talangan untuk Century sebesar Rp600-an miliar, atau menyetujui hingga Rp6,7 triliun?
Bila jawaban pertama yang Sri Mulyani sampaikan, bisa dipastikan nasib Boediono sebagai wakil presiden yang dikabarkan lebih banyak diam dalam rapat-rapat kabinet itu akan segera tamat. [ans]
KOMENTAR ANDA