Ketua DPP Komite Nasional Indonesia (KNPI) Arnold Udam, mengingatkan kedaulatan harus dikembalikan kepada Indonesia. Untuk itu, Blok Mahakam harus segera diambil alih oleh pemerintah karena SDM anak negeri cukup untuk mengelola Blok Mahakam melalui Pertamina.
"Kita harus punya gengsi sebagai sebuah bangsa dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Anak bangsa sendiri sudah punya cukup SDM melalui Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam dan tidak perlu lagi dikelola asing," kata Arnod seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu Kamis, (28/2).
Arnold mengatakan hal itu menjawab persoalan Blok Mahakam yang belakangan hangat dibicarakan.
Sekadar diketahui sejak Orde Baru berkuasa, Presiden Soeharto menandatangani kontrak untuk mengelola Blok Mahakam dengan perusahaan Perancis Total E & P serta perusahaan Jepang Inpex Coorporation selam 30 tahun dari mulai 31 Maret 1967 sampai dengan Maret 1997. Selanjutnya Maret 1997, kontrak pengelolaan Blok Mahakam oleh ini diperpenjang lagi sampai dengan 31 2017. Sialnya, di rezim SBY kali ini, pengelolaan Blok Mahakam oleh asing direncanakan mau diperpanjang lagi, dengan memberikan pengelolaan 40 persen kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Arnold menilai ketidakjelasan status dan pengalola Blok Mahakam hingga saat ini adalah potret buram dari kegalauan Pemerintahan SBY atas kemampuan bangsa sendiri.
Presiden SBY, kata Arnold, terkesan kurang percaya diri menentukan sikap kepada Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam. Padahal ladang gas ini berpotensi menghasilkan pendapatan kotor sebesar 187 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.700 triliun.
"Tidak ada lagi kesempatan terbaik yang kita miliki selain hari ini untuk menentukan sikap kita sebagai sebuah negara berdaulat. Kenapa kita tidak mencontoh negara-negara di Amerika Latin seperti Venesuela dan Bolivia yang berhasil menasionalisasi semua kekayaan Migasnya. Mestinya di usia Indonesia yang sudah 67 tahun kita mampu untuk melakukan itu sehingga kita benar-benar benar menjadi sebuah bangsa yang berdaulat," tegas Arnold.
Bila beraada di tangan anak negeri, Arnold pun meminta pengelolaan Blok Mahakam harus lebih profesional agar memberikan manfaat dan dinikmati hasilnya oleh bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Kalimantan Timur dan serta dunia usaha dan industri yang akan hidup dan berkembang dari Blok Mahakam. [ans]
KOMENTAR ANDA