Malang benar nasib wanita muda ini. Jauh-jauh kuliah ke Medan, namun, karena kebutuhan ekonomi tak mendukung nekat melakukan apa saja. Tara br Tampubulon (22), mahasiswi asal Balige, Toba-Samosir, ditemukan tewas tergantung di rumah kosnya di Jalan Pendawa-Bima III, Dusun IV, Desa Purwodadi, Deli Serdang, Rabu (27/2/2013).
Wanita yang diketahui sebagai mahasiswi Jurusan Peternakan Universitas Panca Budi ini nekat gantung diri karena uang kuliahnya menunggak. Dia ditemukan tergantung di dalam kamar kos miliknya.
Informasi yang diperoleh MedanBagus.Com, mahasiswi asal Balige itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena permasalahan ekonomi yakni masalah keuangan.
"Kalau selama ini, dia sering mengeluh masalah keuangan dan uangnya sudah menipis. Uang kuliahnya saja juga belum dibayar. Sementara orang tuanya di kampung tak ada mengirim uang karena lagi sakit," kata Veronika br Sipayung (24) rekan korban satu kos-kosan.
Dia menambahkan, Tara merupakan sosok yang mandiri dan tak mau menyusahkan orang tuanya.
Dikatakannya Tara bekerja di salah satu pabrik di kawasan Jalan Binjai untuk membutuhi kehidupannya termasuk biaya kuliahnya. "Dia kerja juga di pabrik tapi kurang tahu pabrik yang mana. Dari situlah dia membiayai hidupnya sama uang kuliahnya," beber wanita berkulit putih ini.
Sekadar diketahui, korban pertama kali ditemukan Veronika yang hendak masuk ke dalam kamar sepulang bekerja.
Sontak saja dia berteriak histeris ketika mendapati rekannya itu dalam posisi tergantung di pojok kamar dengan sebilah tali nilon hijau.
"Saya pulang kerja dan saat mau masuk kamar saya lihat dia sudah tergantung dan saya langsung menjerit," ucapya.
Temuan itu langsung dikabarkan Veronika ke pemilik kos S Sidabutar (44) dan selanjutnya menghubungi pihak kepolisian. Sidabutar mengatakan, korban telah mengontrak di rumahnya hampir dua tahun.
Namun, sambungnya, dia tak mengetahui mengapa anak kosnya itu nekat bunuh diri karena dia menilai Tara sosok periang dan tak punya masalah di luar.
"Sudah lama juga dia di sini dan saya pun terkejut karena dia nekat gantung diri," bebernya seraya menambahkan kalau Tara sedang menjalani tugas PKL di salah satu instansi pemerintahan.
Lain pula yang diungkapkan Darman Banurea (27), tukang becak yang sudah dianggap korban sebagai adik kandungnya. Katanya, Tara pernah mengeluh sakit perut dan tak kunjung sembuh.
"Dia sering main ke rumah dan main sama anak saya yang masih kecil. Kalau sama saya, dia sering mengaku sakit perut dan tak sembuh-sembuh," jelas pria yang mengaku sering mengantar korban bepergian.
Di sekitar kamar yang berukuran 4x5 meter itu ditemukan sebuah tangga yang diduga digunakan korban mengikatkan tali ke tiang perancah bagian atas kamar. Korban tergantung dengan mengenakan baju kemeja kotak-kotak berwarna biru dan celana jeans berwarna coklat. Tubuh korban pun tampak mulai membiru dengan lidah menjulur keluar.
Seorang pria Indra (24), warga Pasar II Setia Budi yang mengaku keluarga korban pun datang ke lokasi. Indra mengaku, mendapat kabar dari Balige untuk melihat keberadaan Tara yang dikabarkan telah meninggal dunia.
"Saya ditelpon dari kampungnya dan katanya di meninggal dunia. Ketika saya lihat ternyata memang betul dan saya masih ada hubungan famili sama Tara," akunya.
Kanit Reskrim Polsekta Medan Sunggal, Iptu Bambang Hutabarat SH MH mengatakan, jasad korban dibawa ke RSU Pirngadi untuk kepentingan outopsi seraya menunggu pihak keluarga.
"Tak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban dibawa ke RSU Pirngadi," pungkasnya. [ans]
KOMENTAR ANDA