Partai Demokrat tampaknya masih ''malu-malu'' mengumumkan ke publik siapa yang bakal diusung maju menjadi Calon Presiden (Capres) tahun 2014 mendatang. Alasannya, karena masih beres-beres alias membenahi internal partai.
Salah seorang anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarif Hasan, mengaku partainya saat ini sedang sibuk konsolidasi, pembenahan dan melakukan segala cara untuk menaikkan lagi elektabilitasnya.
"Fokus kami itu dulu," tegasnya saat berdialog dengan Rakyat Merdeka Online Selasa (26/2) kemarin di Medan.
Syarif, yang juga menjabat Menteri Koperasi dan UKM, menuturkan, hasil survei uang ditelurkan lembaga konsultan politik Saiful Mujani, sungguh mengejutkan dirinya dan para petinggi partai.
"Dari partai pemenang pemilu yang meraih suara di atas 20 persen, turun ke 8 persen, itu sungguh luar biasa. Maka itu dilakukan penyelamatan partai oleh Ketua Majelis Tinggi (SBY)," terangnya.
Syarif menjelaskan, penggodokan kandidat capres bukan fokus partainya saat ini. Nama-nama yang ramai disebut sebagai calon kuat oleh media massa dan pelaku media sosial, hanyalah rumor atau yang disebutnya "pembicaraan orang luar".
"Tidak ada kami bahas itu. Yang dibutuhkan partai saat ini adalah memulihkan eletabilitas sampai sekitar 15 persen atau melampaui," kata Syarif lagi.
Jika jajaran pendiri dan petinggi Partai Demokrat sudah menganggap bahwa target elektabilitas 15 persen itu telah tercapai, maka akan diumumkan nama kandidat.
Dia pun sangat yakin, melihat kepopuleran dan pencitraan yang tetap tinggi dari sosok pendiri utama partai, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), siapapun tokoh yang didukung SBY pasti akan jadi capres paling kuat.
"Tapi itu nanti. Kalau elektabilitas sudah mencapai minimal 15 persen, maka nama itu disebut. Siapapun yang di-endorse SBY, pasti jadi (presiden)," tuturnya. [dem/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA