Petani di dua daerah Tanah Karo dan Dairi kini sedang resah. Pasalnya, 1.000 hektar lebih tanaman jagung milik petani diserang hawar daun. Akibatnya, produksi jagung dari kedua daerah itu diperkirakan anjlok 25%.
Ketua Umum Himpunan Petani Jagung Indonesia (Hipajagin), Jemat Sebayang membenarkan sejak awal Februari tahun ini muncul penyakit hawar daun jagung di Dairi dan Kabupaten Karo, sehingga jagung petani terganggu dan buahnya tak maksimal.
“Munculnya hawar daun diduga karena cuaca ekstrim yang muncul di daerah ini. Faktor lain diperkirakan dari pupuk palsu yang beredar di tengah petani," ujarnya seperti dikutip dari Bisnis, Selasa (26/2/2013).
Menurutnya, di Kabupaten Dairi yang sudah terkena hawar daun mencapai 500 hektar dan di Kabupaten Karo sekitar 500 hektar.
Ciri-ciri penyakit hawar daun ini, menurut Jemat, daun jagung usia dua sampai tiga bulan mengering dan berwarna kemerah-merahan. Sedangkan bonggol bakal buah jagung mengecil dan tidak menghasilkan sama sekali. Tongkol jagung kosong dan mengempis, sehingga tak menghasilkan buah. [ans]
KOMENTAR ANDA