Popularitas Mahfud MD dinilai bakal merosot setelah tidak memegang jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) April mendatang. Apalagi, sampai saat ini belum ada partai yang menggaet dirinya sebagai capres 2014.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD mengatakan, dirinya tidak terlalu merisaukan popularitasnya turun.
“Saya belum bisa bicara banyak ya. Belum saatnya saya beritahu soal strategi itu,” kata Mahfud MD kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut laporan selengkapnya:
Apa kira-kira strategi itu?
Ya, nantilah. Yang jelas, saya memastikan akan menggunakan hak politik saya dalam Pemilu 2014.
Berarti Anda belum tentu nyapres?
Saya kan tadi bilang akan gunakan hak politik saya. Hak politik itu saya bagi menjadi tiga bagian. Pertama, menjadi capres kalau ada partai yang bagus dan mendukung saya. Kedua, menjadi cawapres dengan deal yang bagus dan bersinergi. Ketiga, menjadi the kingmaker. Itu yang mungkin saya lakukan dalam Pemilu 2014.
Mana yang memungkinkan di antara tiga itu?
Lihat nanti saja. Yang jelas, saya ini jadi pelatih, ya boleh. Jadi pendamping juga boleh. Vokalis juga boleh. Kan hanya peluang atau kemungkinan itu yang terbuka.
Maksudnya?
Kalau menjadi RI 1 (presiden) kan sudah jelas. Tapi kalau menjadi yang RI 2 (wapres) harus ada yang bisa dikompromikan dan ada yang tidak bisa dikompromikan.
Apa yang tidak bisa dikompromikan?
Tentunya idealisme saya dan sebagainya tidak bisa dihalangi. Artinya, pembagian tugas harus jelas.
Bagaimana kalau hanya jadi the kings makers?
Ya, gak apa-apa. Saya seperti pelatih saja.Tapi nanti kita cari realitasnya yang mana.
Secara logika tentu Anda memprioritaskan strategi pertama, apa sudah siapkan langkah menjadi capres?
Ah, belum ada langkah-langkah ke arah situ. Buat apa bikin langkah-langkah.
Bukankah wajar itu?
Saya nggak perlu persiapkan apa-apa. Karena semua sudah ada yang atur.
Siapa?
Yang di atas (Tuhan) sana. Kan kita di dunia ini sudah ada yang menyutradarai. Sutradara manusia itu yang paling agung dan bisa menentukan kemana arah kita dan takdir kita. Manusia kan hanya pemain, sutradaranya tetap yang di atas.
Sudah ada partai yang mendekati dan fix mendukung Anda ?
Kalau soal partai nanti saja. Saya sekarang belum boleh bicara partai.
Oh ya, banyak parpol bermasalah, tanggapan Anda?
Masyarakat diharapkan mendukung keberadaan parpol. Jangan berpikir untuk membubarkan parpol.
Kenapa?
Usulan itu tentunya nggak mungkin terjadi. Sebab, dalam negara demokrasi, seperti Indonesia, parpol itu mutlak harus ada.
Sejelek-jeleknya parpol yang ada sekarang ini jauh lebih baik daripada tidak ada parpol. Bayangkan jika ada pemerintah, tapi tidak ada parpol. Sebagus apapun pemerintahan kalau tidak ada parpol tentu akan jelek juga demokrasinya. Untuk itu kalangan muda harus masuk ke parpol. Makanya parpol harus terbuka terhadap pembaharuan dan darah-darah segar. Sebab, mereka membawa pemikiran-pemikiran segar.
Bagaimana kalau banyak politisi yang busuk?
Kelakuan politisi yang tidak baik bisa dihalau gerakan masyarakat. Contohnya, saat DPR ingin boikot KPK. Kemudian rakyat bergerak, itu tidak jadi. Begitu juga pembangunan gedung DPR juga gagal karena rakyat turun ke jalan menolak itu.
Apa golput akan bertambah?
Orang golput hanya untungkan orang jelek. Sebab, harus ada yang terpilih di legislatif dan eksekutif. [Harian Rakyat Merdeka]
KOMENTAR ANDA