Tawaran Partai Golkar dinilai masih wacana agar Puan Maharani menjadi cawapres pendamping Aburizal Bakrie dalam Pilpres 2014.
Begitu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
“Tawaran itu masih wacana, buat apa ditanggapi serius. Lagipula soal capres-cawapres dari PDI Perjuangan diserahkan kepada Bu Megawati Soekarnoputri,’’ paparnya.
Berikut laporan selengkapnya;
Apa sudah ada pembicaraan mengenai itu?
Masalah wacana itu belum dibicarakan secara formal. Saya tidak akan berandai-andai mengenai itu. Saya ikut mekanisme yang ada di internal PDI Perjuangan saja.
Siapa kira-kira yang diputuskan Megawati untuk maju Pilpres?
Belum tahu juga.
Sudah ada pembicaraan mengenai capres?
Itu juga belum. Di DPP kita hanya membicarakan masalah pemilu legislatif karena tahapannya dimulai April 2013 ini.
Apa siap kalau Mega menunjuk Anda maju dalam Pilpres?
Ini bukan soal siap atau tidak siap. Tapi masalahnya ada aturan yang mengikat di dalam partai. Kita ikuti saja mekanisme yang ada.
Taufik Kiemas ingin regenerasi?
Regenerasi bukan hanya masalah pencapresan dan di parpol saja. Tapi kan harus terjadi semua lini. Saya setuju bahwa harus terjadi sebuah rengenerasi di semua lini. Salah satunya di parpol.
Anda setuju kepemimpinan nasional ke depan dipegang kalangan muda?
Kalau bicara regenerasi kepemimpinan nasional, tentu harus disiapkan regenerasi itu. Tapi kan tidak perlu ada dikotomi tua muda. Siapa pun yang memang memiliki ideologi 4 pilar yang kuat, bisa membawa Indonesia lebih baik, tentu layak memimpin bangsa ini.
PDI Perjuangan sedang melakukan sosialisasi 4 pilar agar ke depan bisa mewarnai perpolitikan kita. Saya sangat berharap partai politik yang maju dalam Pemilu 2014 memiliki visi dan misi yang sama berkaitan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Apa Jokowi bisa menjadi capres dari PDI Perjuangan?
Saya tidak akan mengomentari jauh mengenai survei itu. Sebab, buat kami tugas dan kewajiban Pak Jokowi sebagai Gubernur adalah menunjukkan manfaat beliau di DKI Jakarta.
Artinya peluang Jokowi tertutup?
Urusan capres atau cawapres itu sudah kami serahkan ke Bu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan. Saya ikuti keputusan Rakernas di Bandung saja.
Ini artinya, kita tidak usah berpolemik siapa yang akan maju jadi capres dari PDI Perjuangan.
Bukankah bagus kalau ada kader muda memiliki elektabilitas tinggi menjadi capres?
Dinamika survei itu kan selalu berubah-ubah. Saya harap Pak Jokowi menunjukkan kinerja yang lebih baik.
Kalau lembaga survei mengumumkan hasilnya yang mengatakan yang ini tinggi dan yang itu tidak tinggi, itu sah-sah saja.
Apakah hasil survei itu akan digunakan dalam penentuan capres dan cawapres PDI Perjuangan?
Itu kan suatu data yang akhirnya bisa dijadikan alat untuk mengukur keberadaan posisi seseorang untuk maju atau tidak dalam kompetisi.
Tapi penilain saya tetap saja kalau bicara pilpres kan masih jauh. Ada 1,5 tahun lagi. Kita lebih baik konsolidasi internal saja. [Harian Rakyat Merdeka/ans]
KOMENTAR ANDA