post image
KOMENTAR
Konflik Papua pekan lalu menelan 12 korban jiwa. Gugurnya 8 prajurit TNI dan 4 warga sipil di sana merupakan pukulan bagi bangsa Indonesia. Pelaku pembunuhan itu harus segera diungkap dan harus segera dihukum.

"Keluarga besar Partai Gerindra bela sungkawa sedalam-dalamnya. Kami belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga prajurit dan empat masyarakat yang gugur. Bagi kami gugurnya prajurit dalam tugas, memberi pelajaran berharga tentang nilai pengorbanan," kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu Senin, (25/2).

Selain itu, Fadli pun mengecam komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, yang menyatakan bahwa hal ini dikarenakan ketidaksiagaan TNI. Di tengah kondisi berkabung, dan belum adanya investigasi, tentu sangat tidak tepat jika Natalius menyalahkan TNI yang telah berupaya menjaga pertahanan dan wilayah NKRI di sana.

"Itu tak akan menyelesaikan permasalahan di Papua. Dan Kami dari Partai Gerindra mengecam keras sikap komisioner Komnas HAM itu. Pigai harus minta maaf. Pernyataan itu juga melukai keluarga yang tengah berkabung," tegas Fadli.

Fadli mengatakan bahwa semangat delapan prajurit TNI yang gugur untuk menjaga kedaulatan Indonesia, harus selalu diteruskan, tak hanya oleh prajurit TNI  yang lain, tapi oleh seluruh elemen bangsa ini. Partai Gerindra pun mendesak pemerintah untuk memperkuat kapasitas TNI dalam menjalankan tugas mempertahankan kedaulatan NKRI.

"Perlu penguatan infrastruktur lapangan agar dalam tugas, TNI lebih  mantap untuk  antisipasi kejadian-kejadian yang dapat mengancam jiwa prajurit yang ditugaskan," demikian Fadli. [ysa/rmol/ans]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum