Setelah melumpuhkan ke-7 perampok yang beraksi di Jalan Gatot Subroto di Medan, Sabtu (23/2/2013) pagi, ternyata tugas polisi belum selesai. Pasalnya, masih ada satu kelompok perampok lain yang disinyalir akan beraksi di daerah ini.
"Masih dikembangkan dan masih ada satu kelompok lagi yang sedang kita intai saat ini," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, didampingi Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang dan Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Moch Yoris Marzuki di Mapolresta Medan, Sabtu (23/2/2013) sore.
Seperti diberitakan MedanBagus.com sebelumnya, polisi melumpuhkan 7 pelaku perampokan di Ruko penjahit Dunia International Taylor, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sabtu (23/2/2013) pagi.
Ketujuh pelaku yang berasal dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yakni Sajudin (35), Yadi (32), Heru Pinem (21), Suid Muzakir (38), Fujiadi (24), Ance Mahendra (32) dan Hamdani Ismail (43) dan kesemuanya tertembak di bagian kaki.
Yadi dan Heru diketahui sebagai mantan anggota TNI dan saat ditangkap Heru mengenakan kaus loreng dan sepatu PDL.
Wisjnu menegaskan, selain melumpuhkan 7 pelaku ini, polisi juga menangkap 3 orang lainnya di lokasi perampokan itu dan ketiganya ditengarai melakukan pengintaian sebelum kelompok ini beraksi.
"Dalam aksinya, kelompok ini biasanya menggunakan topi merah. Mereka masih mendalami aksi perampokan ini," jelas Wijsnu.
Sambung Wisjnu, ke-10 pelaku berhasil ditangkap dan dilumpuhkan setelah polisi melakukan pengintaian selama seminggu.
"Sebenarnya sasaran mereka lebih besar lagi dan bisa miliaran omzetnya sehari. Personel Brimob pun sudah kami siapkan. Saat itu mereka sudah bagi atribut tapi mereka menghindar dan membatalkan perampokan," tegas Wisjnu.
Setelah menghindar, kelompok ini mengalihkan sasaran ke ruko penjahit Dunia International Taylor di Jalan Gatot Subroto, Medan. "Kawanan rampok ini masuk saat orang sepi pada hari Sabtu dan informan para pelaku sudah masuk dan pun kita sudah siap," bebernya.
Saat para pelaku beraksi di dalam ruko dan mengikat pemilik rumah, Syahril (56) dan istrinya Misluna (54) sedang berada di kamar mandi lalu tim Sat Reskrim Polresta Medan pun menyergap. Namun, mereka melakukan perlawanan dan menembak pintu serta mendobraknya.
"Teman-teman menggerebek, setelah diberi tembakan peringatan para pelaku lari ke atas. Semua pelaku dilumpukan kakinya," akunya.
Setelah diringkus, para pelaku pun dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut, untuk mendapat perawatan.
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti 1 unit mobil Xenia warna silver BK 1045 ZB, sepucuk senjata Air Soft Gun, 2 pucuk replika senjata api, 4 bilah parang, 1 palu, 3 unit HP dan sejumlah topi merah yang digunakan pelaku saat beraksi.
"Turut juga diamankan sejumlah uang, termasuk uang pecahan Dollar Singapura, 9 jam tangan, 4 kotak perhiasan plus 3 gelang, 1 unit laptop Acer, 1 eksemplar BPKB sepeda motor, 1 unit kamera digital. Totalnya sekitar Rp200 jutaan," pungkasnya. [ans]
KOMENTAR ANDA