Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diharapkan tidak maju lagi pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Selain tokoh tua, dia juga sudah terbukti gagal saat menjadi presiden.
"Dia sudah pernah jadi presiden dan tidak terlalu berprestasi. Lebih baik (tiket capres) diberikan kepada orang yang punya peluang berprestasi dibanding Megawati," ujar pengamat sosial-politik Fadjroel Rachman kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 22/2/2013).
Menurut Fadjroel, lebih baik Mega dan PDIP mendorong kadernya yang saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjadi calon presiden. Bila itu dilakukan Mega, dia sudah memberikan kontribusi dengan melahirkan Soekarno kecil.
"Kalau Mega memberikan dukungan 100 persen kepada Jokowi, artinya Megawati mencintai republik Indonesia. Megawati juga mendukung lahirnya Soekarno kecil. Bagi saya, Jokowi adalah Soekarno kecil. Kenapa, Soekarno menjadi presiden saat berumur 44 tahun. Jokowi sekarang 52 tahun. Jadi masih tokoh muda," ungkapnya.
Kalau memang maju menjadi capres dan berhasil, bukan berarti Jokowi tidak menjalankan amanahnya memimpin Jakarta lima tahun. Jokowi saat ini memang diharapkan untuk memimpin Indonesia.
"Orang bilang bukankah dia masih bentar di Jakarta. Dia kalau jadi Presiden akan menyelamatkan 250 juga orang Indonesia termasuk 9 juta penduduk Jakarta. Kalau hanya jadi Gubernur Jakarta, dia hanya bermanfaat bagi 9 juta," demikian Fadjroel. [zul/rmol/rob]
KOMENTAR ANDA