post image
KOMENTAR
Polisi terus menyelidiki motif pembunuhan terhadap Shelow Alfalo Nababan (4), di Desa Pagar Jati, Lubuk Pakam, Deliserdang, Sumut. Pengakuan tersangka Santi Magdalena br Manurung (39), masih terus didalami.

"Motif pasti pembunuhan ini masih diselidiki. Memang pelaku mengaku sakit hati dengan ibu korban. Tapi itu masih kita selidiki, karena seorang ibu tega membunuh hanya karena dibilang tidak punya punya uang. Dan jangan banyak cerita," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, saat di Mapolresta Deliserdang, Jumat (22/2/2013).

Wisjnu mengaku, dia sangat heran Santi Magdalena br Manurung yang tega membunuh putra tetangga dimana antara korban dab pelaku itu masih mempunyai hubungan kekerabatan dengannya itu. Pasalnya, ibu rumah tangga itu juga punya bayi berusia 6 bulan.

"Dia punya anak bayi dan seorang ibu juga tapi kok tega membunuh anak kecil," ucapnya.

Sejauh ini, baru Santi Br Manurung yang ditetapkan sebagai tersangka. Status itu disandangnya setelah polisi mendapatkan sejumlah alat bukti, seperti lakban, karton, dengan tetesan darah, serta HP dari rumahnya. Selain itu, sebut Wisjnu, Santi juga sudah mengakui perbuatannya.

"Polisi juga masih memeriksa suami Santi, A Sitinjak. Kalau terlibat, suaminya juga kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Wisjnu.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku penculikan dan pembunuh Shelow Alfalo Nababan (4) berhasil ditangkap, Kamis (21/2/2013). Pelaku, Santi Magdalena br Manurung, ternyata tetangga korban di Desa Pagar Jati, Lubuk Pakam, Deliserdang, Sumut. Santi diamankan setelah polisi menyelidiki kasus pembunuhan terhadap Shelow. Bocah 4 tahun ini  ditemukan tewas setelah dua hari diculik. Jasadnya didapati membusuk dalam keadaan terikat dalam karung goni tak jauh dari rumahnya, Selasa (19/2/2013) malam 22.00 WIB.

Putra dari pasangan Sahar Nababan dan Kasma br Manurung ini dikabarkan hilang setelah mandi hujan bersama tiga temannya, Minggu (17/2) kemarin. Setelah sempat mencari keberadaannya, orang tua bocah ini menerima SMS yang isinya meminta mereka membayar tebusan Rp2 Miliar. Pesan yang dikirim menggunakan nomor kartu seluler AS itu juga berisi ancaman Shelow tidak akan selamat jika uang tebusan tidak diberikan atau penculikan itu dilaporkan ke polisi.

Setelah mendapatkan SMS, orang tua Shelow pun langsung membuat laporan ke Polda Sumut. Pencarian pun diintensifkan. Selasa (19/2/2013) malam, bocah tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam karung plastik setelah menggunakan anjing pelacak. [rob]

Polsek Hamparan Perak Tangkap Remaja Diduga Geng Motor

Sebelumnya

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal