Direktur PT Radina Niaga Mulia sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Deviani Adhiningrat pernah diteror Ahmad Fathanah, salah seorang tersangka kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
Begitu dikatakan pengacara Elda, John Pieter Naza di kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan (Jumat, 22/2/2013).
Teror dari orang yang disebut-sebut dekat dengan Luthfi Hasan Ishaaq itu, kata John, terjadi sebelum peristiwa penangkapan Ahmad Fathanah dan mahasiswi Universitas Moestopo, Maharani Suciyono, di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, 29 Januari silam.
"Elda sering diteror dan ditekan AF lewat telepon. (Pembicaraan) teleponnya jorok sekali. Terus minta uang," kata dia.
Bahkan, saat melakukan aksi terornya Ahmad selalu "menjual" nama Luthfi dalam percakapan melalui sambungan telepon tersebut.
Elda diketahui sedang menjalani pemeriksaan. Tampil memakai baju abu abu dan syal, dia tiba di gedung KPK pukul 14.00 WIB tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Elda sendiri disebut-sebut punya peran penting dalam pengurusan impor daging sapi. Dia pernah menggelar pertemuan yang diduga membicarakan bagi-bagi kuota impor daging sapi dengan Mentan, Suswono, mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, dan bos PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman di Medan, beberapa hari sebelum operasi tangkap tangan terjadi.
Nah, berdasarkan penuturan Elda, dia diteror agar bisa membantu dirinya meminta uang lelah dari Maria Elizabeth Liman. "Karena (AF) merasa berjasa membuat pertemuan di Medan, minta dulu duit depe dong buat cape," demikian John. [zul/rmol/rob]
KOMENTAR ANDA