Awi (35), warga Jalan Madong Lubis, Medan Timur yang ditangkap Dit Reskrimsus Poldasu dalam sebuah penggerebekan gudang senjata, kemarin ternyata sosok yang pendiam dan tak banyak bicara.
"Yang kami tahu rumahnya itu dijadikan bengkel saja dan kami tak tahu kalau dia pandai dan menjadi teknisi senjata Air Soft Gun," kata A Lung (39), warga sekitar, Kamis (21/2/2013).
Kata A Lung, Awi juga orangnya terkenal pendiam dan jarang keluar rumah. "Dia (Awi, red) asal keluar tak suka banyak bicara dan keluar pun hanya sebentar saja beli rokok dan itu pun kalau rokoknya sudah habis," pungkasnya.
Tambahnya, rumah Awi itu hanya sebagai bengkel mobil dan sepeda motor dan tak tahu kalau di Lantai II rumahnya dijadikan tempat pembuatan senjata Air Soft Gun.
"Kami saja terkejut semalam dan tak menyangka kalau Awi itu sebagai teknisi senjata," ucapnya kembali.
Sementara itu, ibu Awi yang tak mau menyebutkan namanya itu mengaku, anaknya itu orangnya baik dan hanya mengerjakan pekerjaan atas permintaan orang karena anaknya Awi sendiri sudah punya usaha bengkel.
"Kami tak tahu kalau yang diperbaiki si Awi adalah senjata Air Soft Gun. Karena kami pikir itu senjata mainan dan dia itu tak ada berbuat yang lain-lain," bebernya sambil masuk ke dalam rumahnya.
Awi sebelumnya menuturkan, pekerjaannya sehari-hari di bengkel dan juga sebagai teknisi senjata Air Soft Gun.
"Barang-barang dikirim dari Jakarta dan dikirimnya via udara, darat dan laut juga. Air Soft Gun ini setelah saya perbaiki saya jual kembali kepada teman-teman seharga Rp2 juta untuk yang kecil dan untuk Air Soft Gun yang laras panjang saya jual Rp6 jutaan," katanya.
Awi mengaku, pekerjaan ini awalnya dirinya hanya menerima repreasi dari temannya saja dan tertarik karena suka main game permainan internet yakni Poin Blank. "Saya melakoni pekerjaan repreasi Air Soft Gun ini mulanya dari dari hobi reparasi senjata Air Soft Gun punya teman saya 3 tahun lalu dan saya juga suka main permainan internet Point Blank," ujarnya. [ans]
KOMENTAR ANDA