Presiden SBY menegaskan capaian program pembangunan harus dicek oleh pemimpin termasuk melihat langsung kondisi di masyarakat untuk menghindari laporan yang semata-mata menyenangkan pimpinan, atau laporan Asal Bapak Senang (ABS).
"Kenapa saya harus sering berkunjung ke daerah bertemu dengan rakyat sebagai kepala negara dan pemerintahan saya ingin mengetahui apakah pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat berjalan dengan baik," kata Presiden saat berdialog dengan masyarakat di Bukit Batumirah lereng Gunung Slamet di Dusun Krajan Desa Batumirah Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Kamis (21/2).
Kepala Negara mengatakan, bila program yang sudah berjalan dengan baik maka dapat ditingkatkan lagi. Namun bila ada kekurangan maka kewajiban semua pemimpin dari mulai presiden hingga kepala desa dan kerjasama semua pihak membenahinya.
"Kalau ada yang kurang berhasil, persoalan dan hambatan adalah tugas saya untuk lakukan perbaikan, pembenahan dan penyempurnaan. Tentu yang melakukan semua dari mulai presiden, menteri, gubernur sampai kepala desa," katanya.
Presiden mengingatkan dari mulai kepala negara sendiri, gubernur, walikota, bupati dan kepala desa dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kewajiban untuk membenahi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
"Saya tidak mau mendengarkan laporan ABS (asal bapak senang), atau APS (asal presiden senang), atau asal SBY senang," tegasnya.
Selain didampingi Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan Bupati Tegal Herry Soelistiyawan Presiden juga didampingi oleh sejumlah menteri antara lain Mendikbud Muhammad Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Mendag Gita Wirjawan, Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hassan, Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan dan Menteri Pertanian Suswono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Seskab Dipo Alam dan Mensesneg Sudi Silalahi. [ant/wid/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA