post image
KOMENTAR
Nama Menteri Keuangan Agus Martowardjo hanya diseret-seret dalam kasus korupsi Hambalang. Dan hingga kini, tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.

"Sistem sudah jalan. Pak Agus menjalankan sistem itu. Bila di tengah jalan ada yang menyalahgunakan sistem, ya jangan salahkan Pak Agus. Siapa saya yang salah? Ya itu yang kini sudah jadi tersangka KPK," kata politisi Demokrat Sutan Bhatoegana kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu Kamis, (21/2).

Namun saat ditanya ada penilaian sebentara kalangan bahwa Agus sudah ceroboh dan melanggar formalitas, Sutan mengatakan tidak tahu persoalannya.

Sutan mengaku tak tahu bahwa dalam persetujuan proyek Hambalang, Agus Wartowardojo ceroboh karena menyetujui kendati waktu pengajuan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) TA 2010 yang diajukan Sekretaris Kemenpora Wahid Muharram telah melebihi batas waktu sebagaimana diatur dalam PMK 69/PMK.02/2010. Agus Martowardojo juga dinilai ceroboh karena menyetujui kontrak tahun jamak meskipun pendapat teknis Kementerian Pekerjaan Umum tidak ditandatangani Menteri PU Djoko Kirmanto, melainkan ditandatangani Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementerian PU.

"Saya yakin Pak Agus bersih," tegas Sutan.

Sutan pun kembali pada keyakinan semula saat ditanya bahwa pernyataan Agus yang mengatakan bahwa ia tidak mengetahui perubahan pola anggaran proyek pembangunan sport center Hambalang dari tahun tunggal (single years) menjadi tahun jamak (multi years), sebenarnya itu juga salah. Di lihat dari sisi UU 17/2003 tentang Keuangan Negara misalnya, kuasa anggaran berada di tangan Menteri Keuangan, dan bukan kementerian pelaksana proyek.

"Saya kembali ke pernyataan di atas, insya Allah Pak Agus bersih," ungkap Sutan.

Ditanya soal kemungkian ada tekanan dari kekuatan lain yang lebih tinggi, karena selama ini Agus memang memiliki track-record yang sangat formalistis dalam memegang aturan, Sutan menegaskan bahwa hal tidak ada sama sekali.

"Tidak ada tekanan-tekanan. Nanti karena wacana kayak gini lalu orang mengira-mengira siapa yang menekan Agus. Saya pastikan tidak ada kekuatan yang menekan Agus. Sekali lagi, Pak Agus hanya menjalankan sistem yang sudah ada," kata Sutan Bhatoegana. [ysa/mnol/ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa