Bos PT Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo memborong saham
Bumi Plc. Kabar ini cukup mengejutkan, mengingat perusahaan itu sedang
gonjang-ganjing dilanda persoalan internal. Muncul spekulasi, langkah
tersebut diambil orang terkaya nomor 29 di Indonesia itu sebagai bentuk
solidaritas kepada Aburizal Bakrie.
Dalam keterangan yang
dirilis Bumi Plc, disebutkan bahwa Hary membeli 3 juta lembar saham
melalui Flaming Luck Investment Limited. Saham itu dibeli dari
pebisnis nasional, Rosan Roeslani.
Rosan menjual saham
kepemilikannya sebanyak 24.203.452 lembar. Sekadar informasi, Rosan
memiliki 10 persen saham di Bumi Plc melalui Recapital dan PT Bukit
Mutiara yang tergabung menjadi Recapital Group.
Selain Hary, ada
dua perusahaan yang membeli sisa saham lainnya tersebut. Pertama,
Avenue Luxembourg S.A.R.L membeli 13.667.250 lembar saham.
Perusahaan ini adalah anak usaha dari Avenue Capital Management yang
berbasis di New York, Amerika, milik miliuner Marc Lasry. Kedua,
Argyle Street Management Limited yang membeli 7.536.202 lembar
saham.
Seperti diketahui, PT Bumi Plc kini sedang dilanda
persoalan internal. Group Bakrie sedang berselisih dengan mitranya,
investor asal Inggris Nathaniel Rothschild. Pembelian saham oleh Hary
tentu bisa mengubah peta persaingan Bakrie dan Rothschild
memperebutkan Bumi Plc.
Analis First Asia Capital David
Sutianto menilai, ada beberapa pertimbangan yang mendorong Hary masuk
ke Bumi Plc. Pertama, menurut David, secara bisnis perusahaan itu
masih memiliki prospek.
Ya secara bisnis masih bagus, kata David kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Alasan
lain, dia melihat langkah Hary untuk membantu Ical, sapaan Aburizal
Bakrie karena Bos MNC Group itu pernah menyampaikan keterangannya
seperti itu.
Seperti Pak Hary bilang kalau ini bentuk solidaritas antar pengusaha di Indonesia, katanya.
David
mengatakan, pembelian saham tersebut semakin menunjukkan kedekatan
Hary dan Bakrie. Apalagi, selama ini berembus kabar kedekatan kedua
taipan media tersebut sudah kuat. Dia memprediksi, langkah Hary
bisa memudahkan kerja sama ke depan.
Hary menolak aksi membeli
saham Bumi Plc dikaitkan dengan kedekatannya dengan Grup Bakrie. Hary
menjelaskan, dia memiliki dua alasan kenapa membeli saham Bumi Plc.
Pertama,
karena layak untuk investasi. Kedua, untuk membantu pengusaha
nasional yang beritikad baik, kata Harry seperti dikutip Kontan.com,
kemarin.
Menurut spekulasi yang beredar, Hary akan memboyong 70
persen saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) senilai Rp 6 triliun. Dia
juga ingin masuk ke PT Berau Coal Energi Tbk (BRAU).
Chairman
Bumi Plc Samin Tan tidak mau berkomentar atas spekulasi di luar
pembelian saham Bumi Plc. Samin menuturkan, jika kehadiran Hary di Bumi
Plc memang bertujuan mendukung Grup Bakrie, posisi suara kubu ini
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumi Plc bakal
bertambah. Sebab, Grup Bakrie membutuhkan minimal 8 persen suara
untuk memenangkan pertaruhannya di Bumi Plc.
Aksi menggalang
dukungan ke kubu Grup Bakrie tak hanya terjadi di London, Inggris. Di
dalam negeri, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Nurhaida dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, ikut
mendukung Grup Bakrie.
Nurhaida menyatakan akan mengambil
tindakan tegas jika terjadi perubahan pengendalian di Bumi Plc akibat
RUPSLB pada 21 Februari 2013. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA