Sebanyak 14 pengacara disiapkan pasangan cagub/cawagub Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi dalam mengantisipasi pemberitaan negatif di media massa. Ke-14 pengacara profesional yang menyebutkan kelompoknya sebagai "Pengacara Ganteng" ini bertemu dengan Cagubsu Gatot untuk memaparkan berbagai temuan hasil identifikasi, kemarin.
Hadir dalam kesempatan itu H Amar Hanafi,SH, Julheri Sinaga,SH, Nuriyono, SH, Muslim Muis, SH, Marihut Simbolon, SH, Maidin Sembiring, SH, TM Ivan Doly Situmorang, SH, Dodi Candra, SH, MH, Khairul Anwar Hasibuan, SH, Irwansyah Gultom, SH, Irwansyah, SH, MH. Sedangkan berhalangan hadir yaitu Mahmud Irsyad Lubis, SH, Ibrahim Nainggolan, SH dan Faisal, SH, Mhum.
Diataranya identifikasi yang dilaporkan para pengacara tersebut adalah pemberitaan segelintir media massa berisi fitnah dan pembunuhan karakter yang sangat merugikan pasangan Ganteng.
"Diantara hal yang merugikan klien kami adalah adanya temuan pemberitaan media massa yang sangat merugikan Gatot yaitu berita bohong dan fitnah, yang ditulis tanpa mengindahkan kaidah jurnalistik," ujar Irwansyah.
Sementara, Junaidi Siregar mengungkapkan bahwa tujuan demokrasi adalah untuk kebaikan sehingga tidak perlu dicemari dengan fitnah. "Bagaimapun jika proses demokratisasi ingin berjalan baik, harus ada kontrol. Kita mengupayakan bagaimana menghempang jangan sampai kampanye hitam terjadi. Kami akan lakukan somasi hukum bagi media yang sudah sangat berlebihan. Kalau tidak ada titik temu, kami akan atur langkah hukum perdata maupun pidana," ujar Junaidi.
14 Pengacara pasangan Cagub GanTeng
Menanggapi hal tersebut, Gatot Pujo Nugroho, mengungkapkan terimakasih atas dukungan para pengacara. Gatot mengakui bahwa berbagai fitnah dan black campaign semakin sering muncul menjelang hari H pelaksanaan pilkada.
"Kami berprinsip bahwa kemenangan hanya pantas diraih dengan cara yang jujur, santun dan beretika. Tidak perlu black campaign. Karena itu saya menyerahkan proses hukum kepada pengacara, demi pembelajaran demokrasi bagi kita semua," ujar Gatot seperti dirilis dari website resmi PKS Sumut. [ded]
KOMENTAR ANDA