Presiden Pemerintahan Mahasiswa (Presma) Universitas Sumatera Utara, Muhammad Mitra Nasution mengingatkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM tidak memanfaatkan hiruk pikuk dinamika politik dalam negeri untuk mengalihkan perhatian dan meloloskan perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Mahakam.
"Jangan diperpanjang lagi kontrak karya Blok Mahakam dengan pihak asing. Pemerintah jangan punya niat, untuk mengambil keuntungan dari kontrak Migas itu," sebutnya, kepada MedanBagus.Com, Selasa (19/2/2013).
Mitra menilai dari pernyataan sejumlah pejabat di lingkungan kementerian ESDM, akhir-akhir ini, kemungkinan besar kontrak karya Blok Mahakam ini akan diperpanjang lagi kepada perusahaan Perancis Total E&P Indonesie dan perusahaan Jepang Inpex Corporation.
"Semakin terlihat ada motif lain dari semangat pemerintah melanjutkan lagi kontrak itu dengan pihak asing. Jangan-jangan ada upaya meraih dukungan logistik untuk keperluan politik," sebut Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi ini.
Menurut Mitra, sebagai mahasiswa pihaknya tak ingin kehilangan momentum nasionalisasi migas, utamanya di Blok Mahakam. Presma USU ini bilang pihaknya terus melakukan penyadaran dan memprakarsai terbentuknya gerakan massif untuk menjaga persoalan itu.
"Sudah terlalu lama kita dijajah di negeri sendiri, sudah saatnya kita kembali membaca pidato Bung Hatta: Economicsche Wereldbouw en Machtstegenstelingen (Bangunan ekonomi dunia dan pertentangan kekuasaan)," sebutnya. [rob]
KOMENTAR ANDA