MBC. Orangtua yang satu ini sungguh tak bermoral. Bayangkan dia tega menodai anak kandungnya sendiri yang masih duduk di bangku kelas dua SMU.
Namun, aksi bejat bapak itu berakhir polisi membekuk di rumahnya, kawasan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/2) malam.
Kepada petugas, DP mengaku sudah lama memaksa anaknya agar mau melayani nafsu bejatnya. Tak tanggung-tanggung ada lebih dari 60 kali, terhitung sejak putrinya berusia 13 hingga 18 tahun.
"Sudah lebih dari enam puluh kali saya menyetubuhi anak saya. Ini karena tidak tahan melihat kemolekan tubuhnya sehingga jadi nafsu," kata pelaku.
Dimulai tahun 2008 silam, ketika itu rumah dalam kondisi sepi. Hanya ada korban dan dirinya. Pelaku lalu berpura-pura meminta korban untuk memijatnya. Saat itulah pelaku langsung memperkosanya. Awalnya anak kandungnya itu berusaha memberontak tapi DP mengancam akan membunuh jika menolak. Karena takut, sang putri pun terpaksa menjadi budak nafsu bapaknya sendiri.
"Usai memperkosa saya juga ancam jika kamu cerita kepada ibumu rumah ini akan aku obrak-abrik," aku pelaku lebih lanjut.
Lima tahun lamanya DP dapat leluasa menggauli putri kandungnya itu. Belakangan karena tak tahan, korban memberanikan diri mengadukan kejadian yang dialaminya kepada sang ibu, DW (40). Tanpa pikir panjang lagi, korban bersama ibunya melaporkan kasus perkosaan itu ke Polres Jakarta Timur, Senin (18/2) sore.
Petugas lalu melakukan visum terhadap korban dan hasilnya memang selaput darah korban rusak akibat terkena benda tumpul. Tanpa kesulitan, petugas langsung mengamankan orangtua bejat itu di rumahnya.
"Hingga saat ini dia masih menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perampuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur," kata Kepala Bagian Humas Polres Jaktim, Kompol Didik Mulyadi.
Kini tersangka terancam dijerat pasal 81 (1) sub pasal 82 UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara. [wid/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA