post image
KOMENTAR
MBC. Meski Presiden SBY dituding lebih memikirkan partai demokrat daripada mengurus negara, namun istana memastikan SBY tetap foksu menjalankan roda pemerintahannya.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Sosial, Sardan Marbun, kepada Rakyat Merdeka Online Selasa, (19/2) mengatakan Presiden SBY tetap fokus menjalankan tugas negara untuk menuntaskan berbagai program pembangunan hingga akhir masa kepemimpinannya tahun 2014.

"Penyelamatan partai yang dilakukan SBY, tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan, mengingat upaya penyelamatan tersebut bersifat sementara waktu serta hanya dilakukan pada libur akhir pekan atau malam hari," kata Sardan.

Bahkan, tempatnya pun tidak di Istana Negara, tetapi di kediaman pribadi di Puri Cikeas. Sardan meminta perhatian SBY dalam menangani Partai Demokrat, tidak dipolitisasi dan dibesar-besarkan, serta di bawa ke ranah politik.

“Sebagai Presiden pertama yang dipilih secara langsung, tentu beliau ingin mengemban amanah dengan sukses, sehingga dicatat sejarah sebagai pemimpin yang berhasil membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Karena itu, tugas negara dan pengabdian kepada bangsa dan negara di atas segala-galanya” ujar Sardan.

Masyarakat tak perlu khawatir kinerja Presiden akan terganggu, tugas kenegaraan seperti memimpin sidang kabinet, rapat terbatas, rapat khusus, memberikan arahan dan instruksi, membaca dengan seksama berbagai rancangan peraturan dan tugas kenegaraan lainnya, tidak ada pengurangan sedikitpun.

Lanjutnya, Presiden SBY bahkan lebih gencar mengecek pelaksanaan program pembangunan khususnya Program Pro Rakyat di berbagai daerah, untuk mengetahui sampai sejauh mana capaian dan dampak program tersebut bagi masyarakat.

“Sebagai pemimpin, beliau sudah sangat teruji menghadapi berbagai terpaan badai, mulai dari menghadapi tsunami Aceh, gempa bumi, gunung meletus, banjir hingga krisis ekonomi global, semuanya bisa dihadapi dan diselesaikan dengan baik, sehingga tidak mengganggu perekonomian nasional. Bahkan ekonomi kita di tahun 2012, di saat krisis ekonomi global tumbuh 6,23%, yang merupakan tertinggi kedua di dunia setelah China,” paparnya.

Berbagai keberhasilan lainnya,  PDB kita telah mencapai sekitar US$ 1 triliun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai 15 besar perekonomian dunia, pendapatan per kapita hampir US$ 4.000 serta cadangan devisa pada akhir 2012 mencapai US$ 112,8 miliar.

Dengan kemajuan ini, Indonesia mendapat berbagai penghargaan dari dunia internasional, setidaknya ada lima penghargaan yang diterima sepanjang tahun 2012.[zul/rmol/ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa