MBC. Hasil Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (17/2), menyenangkan loyalitas Anas Urbaningrum. Pasalnya bekas Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu tetap menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Padahal, sebelum Rapimnas isunya kencang sekali Anas akan diganti.
Menanggapi hal itu, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, dengan hasil Rapimnas itu membuktikan tidak ada tebang pilih di Partai Demokrat.
“Partai Demokrat terus memegang teguh etika politik yang bersih, cerdas dan santun. Kami membuktikan tak ada tebang pilih yang terjadi dalam partai,’’ ujar Edhie Baskoro Yudhoyono menjawab e-mail Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut laporan selengkapnya;
Anda puas dengan hasil Rapimnas?
Alhamdulillah, Rapimnas PD sudah selesai dan berjalan lancar. Kami sepakat seluruh kader Demokrat untuk berbenah dan bekerja keras untuk rakyat.
Sebelum Rapimnas, isu yang beredar beragam, ini bagaimana?
Isu-isu dan hiruk pikuk wacana itu sudah kami jawab dengan soliditas seluruh kader untuk bersama-sama membangun partai semakin baik ke depan.
Apa saja yang dibangun itu?
Ada tiga poin penting yang harus kami pegang dan teguhkan bersama. Kader Partai Demokrat seluruh Indonesia harus saling menjaga kebersamaan, meningkatkan soliditas dan menjalin sinergitas. Hal itu tentunya akan menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kinerja para kader. Selain itu, kepercayaan masyarakat juga harus terus dijaga.
Tiga poin tadi adalah bibit kami dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat agar Partai Demokrat benar-benar menjadi partai yang amanah dan dekat dengan rakyat.
Apa seluruh kader menjalankan tiga poin itu?
Itu wajib dijalankan. Untuk itu, saya juga mengajak seluruh kader agar berperan aktif dalam memperjuangkan hak dan aspirasi masyarakat. Makanya Demokrat harus mengawal terus program-program pro rakyat.
Program ini sudah terus dijalankan pada awal masa pemerintahan SBY dan harus terus ada. Sebab, inilah bentuk konkret dalam melayani masyarakat.
Sebagai Partai yang dilahirkan nasionalis dan religius, Partai Demokrat memiliki komitmen untuk tetap menjadi partai yang menyalurkan aspirasi masyarakat luas dalam hal membangun dan mensejahterakan rakyat.
Tantangan Partai Demokrat sangat berat, apa masih optimistis bisa menang Pemilu 2014?
Saya dan para kader Partai Demokrat tahu bahwa tahun ini dan tahun esok akan menjadi tahun berat. Goncangan tak akan muncul dari satu sisi. Namun, itu tetap tak akan menggoyahkan semangat kami untuk terus bangkit.
Sebab, Partai Demokrat memang terbentuk untuk menjadi yang terdepan dalam aksi konkret melayani masyarakat.
Yang terpenting Partai Demokrat akan terus memegang teguh etika politik yang bersih, cerdas dan santun. Tidak ada kompensasi khusus yang diberikan pada pelaku korupsi. Poin itu akan terus kami jalankan.
Apa tugas Anda dalam penyelamatan partai yang dilakukan Majelis Tinggi Partai Demokrat?
Sebagai Sekjen partai, tentu saya ikut bertanggung jawab dan harus bekerja ekstra keras untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan tersebut.
Konkretnya apa?
Saya harus membantu Ketua Majelis Tinggi Partai dan Ketua Umum Partai Demokrat dalam melakukan penataan, penertiban dan konsolidasi. Itu yang menjadi prioritas Partai Demokrat saat ini.
Ini penting saya lakukan karena saya menyadari bahwa ketua Mejelis Tinggi Partai tentu tidak akan terus-menerus dan apalagi mengambil waktu khusus untuk memimpin langkah-langkah penyelamatan dan konsolidasi partai kami. Sebab, beliau harus mengutamakan dan memprioritaskan tugas-tugas sebagai kepala pemerintahan.
Oh ya, kenapa Anda mundur mendadak dari anggota DPR?
Tidak terlalu mendadak juga kok. Selama ini saya menyadari dan merasakan betapa pentingnya dan mulianya menjadi anggota DPR.
Sementara sebagai Sekjen Partai, saya juga memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.
Bukannya Anda mundur karena dikritik soal absensi?
Pengunduran diri saya ini bukan karena absensi Sidang Paripurna yang dipermasalahkan. Tapi karena ada tugas dari partai yang cukup berat.
Kenapa Anda tidak mundur dari dulu?
Saat ini partai sedang mengalami persoalan dan tantangan berat, yaitu turunnya elektabilitas.
Maka dengan pertimbangan yang matang, rasional dan niat baik serta didasari oleh rasa tanggung jawab, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan DPR.
Apa itu tidak terkait dengan gonjang-ganjing di Partai Demokrat?
Ini terkait turunnya elektabilitas Partai Demokrat. Makanya saya akan berkonsentrasi untuk menjalankan tugas sebagai Sekjen Partai Demokrat.
Pengunduran diri ini didasarkan atas pertimbangan di hari-hari mendatang akan banyak waktu, pikiran dan energi yang tersita di partai.
Kalau saya masih menjadi anggota DPR, dikhawatirkan tugas saya sebagai anggota DPR tidak akan berjalan maksimal. Dengan pengunduran diri ini, saya tentunya tidak akan memberikan beban dan persoalan kepada Fraksi Demokrat DPR yang tidak kecil tantangannya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Saya berharap dan bertekad bisa merampungkan tugas dan kewajiban saya sebagai Sekjen Partai Demokrat dengan baik.
Surat pengunduran itu sudah diproses ?
Dalam waktu dekat ini, seluruh proses administrasinya akan diselesaikan. Saya sudah serahkan surat pengunduran saya sebagai anggota DPR ini ke Ketua DPR, Ketua Umum PD, Ketua Fraksi PD dan Ketua Komisi I DPR. [Harian Rakyat Merdeka]
KOMENTAR ANDA