post image
KOMENTAR
Sebanyak 63 persen piranti lunak (software) bajakan dalam DVD atau komputer mengandung malware (virus atau sejenisnya).

Hasil survei Microsoft yang dilakukan pada 2012 di lima negara ASEAN, termasuk Indonesia, dengan 118 sampel yang meliputi 66 DVD dan 52 komputer ini disampaikan pada workshop jurnalistik Dewan Pers-Microsoft Indonesia di Surabaya, Senin (18/2).

"Itu pun malware yang kami temukan 1.990 lebih malware atau ada banyak program jahat (malware) yang bekerja secara bersamaan dalam sebuah software, bahkan 44 persen malware yang ada berpotensi merusak software dan 77 persen membuat `computer disabled`," ujar Direktur Genuine Software Initiative (GSI) Microsoft Indonesia Sudimin Mina seperti yang dilansir Antara.

Sudimin juga menambahkan berdasarakan survei itu pula, khusus Indonesia, Microsoft Indonesia mencatat 100 persen CD/VCD bajakan mengandung malware.

"Kami juga menemukan 8 dari 10 software di Indonesia merupakan software bajakan dengan nilai kerugian pada tahun 2011 mencapai 1,467 miliar dolar AS. Kerugian jangka panjang juga ada yakni matinya inovasi dan industri kreatif di bidang teknologi, seni budaya, dan sastra," katanya.

Dia juga menyebutkan,  kendala non teknis yang juga merusak, diantaranya adalah konten pornografi.

"Tapi, kita tidak akan bisa memblokir, kecuali memberi pengertian dampak baik dan buruk TIK. Microsoft juga tidak bisa menghadang software bajakan, kecuali memberi pengertian manfaat software non bajakan dan ruginya software bajakan," katanya. [hta]

Polsek Hamparan Perak Tangkap Remaja Diduga Geng Motor

Sebelumnya

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal