Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang digelar kemarin dinilai bukan solusi. Kegiatan itu bahkan tak menyelesaikan persoalan yang ada di tubuh partai yang kelahirannya dibesut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
"Rapimnas itu bukan solusi!" kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf usai tampil sebagai pembicara pada dialog kenegaraan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/2).
Menurut dia, Rampinas Partai Demokrat itu seperti menyapu sampah ke bawah karpet. Artinya, SBY yang seharusnya mengambil tindakan tegas terhadap Anas yang diduga terlibat kasus gratifikasi dalam proyek Hambalang tak bisa berbuat apa-apa. Pasalnya, Anas memiliki dukungan yang besar dari internal Demokrat. Selain diuntungkan karena tidak ada ketentuan di Partai Demokrat yang bisa menghentikan Anas dari jabatannya.
"Alhasil, SBY seperti membersihkan sampah ke dalam karpet," ujarnya.
Menurut Maswadi Rauf, tidak ada solusi lain untuk mengobati Partai Demokrat dari keterpurukannya kecuali obat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi yang dipimpin Abraham Samad itu harus segera mengeluarkan keputusan untuk menetapkan status Anas, apakah menjadikannya tersangka atau tidak.
Kalau dalam waktu dekat KPK tidak juga membuat keputusan atas nasib Anas, maka nasib partai itu, diujung tanduk. Sebab, Anas sendiri menurut dia tidak bakal mau mundur dari jabatannya.
"Kasihan Demokrat kalau keputusan soal Anas terus digantung," ujar Maswadi. [dem/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA