Korban banjir dan tanah longsor di Manado terus berjatuhan. Hingga malam ini sudah 14 korban tewas yang yang dicatat Pusat Data dan Informasi Bencana dan ribuan warga terpaksa mengungsi. Sayangnya bencana itu luput dari pengamatan para politisi yang hari ini banyak berakrobat.
"Politik yang ditampilkan oleh elit pimpinan partai dan presiden SBY hari ini sangat jauh dari nuansa keberpihakan dan kepedulian terhadap kemanusiaan," ujar Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (17/2).
Masinton mengatakan, dari mimbar Rapimnas Partai Demokrat, misalnya, Ketua Majelis Tinggi yang juga Presiden SBY berpidato panjang lebar tentang konsolidasi partainya. Namun tidak sepatah katapun dia mengucapkan belasungkawa terhadap korban banjir di Manado. Begitupun juga dengan Wiranto. Pentolan Partai Hanura itu sedikt pun tak menyinggung kepedihan yang tengah menimpa warga Menado saat menyambut bergabungnya Harry Tanoe bersama Partai Hanura di kantor DPP Partai Hanura, Menteng Jakarta, sore tadi.
Pidato berapi-api Prabowo saat menyambut bergabungnya PKNU dengan Gerindra juga tidak menyinggung soal bencana banjir dan longsor di Kota Manado yang terjadi sejak dini hari tadi, pukul 01.00 Wita itu.
"Semuanya abai dengan bencana yang menelan korban jiwa dan melenyapkan harta benda rakyat," sesal kader muda PDI Perjuangan itu.
Sejatinya, kata dia, SBY, Prabowo dan Wiranto berpidato di atas mimbar dengan menunjukkan diri sebagai politisi yang peduli pada kemanusiaan. Bukan sebagai politisi zombie dan mati rasa. Dalam situasi kemiskinan yang makin meluas dan tragedi kemanusiaan yang terus terjadi di negeri ini, dalam menggunakan mimbar politik sudah semestinya mereka berpidato sesuatu hal yang bermakna dan mendatangkan harapan yang lebih baik untuk rakyat, bukan untuk kepentingan partainya semata.
"Mereka sudah mengaburkan makna dan substansi politik sebagai cara untuk melakukan kebaikan bagi masyarakat banyak, menjadi hanya urusan kekuasaan dan jabatan," demikian Masinton. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA