Gus Irawan Pasaribu kembali buka suara soal derasnya isu tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya. Menurut calon Gubernur nomor urut 1 ini, fitnah yang beredar baik melalui demonstrasi maupun pemberitaan itu, justru akan menjadi momen bagi masyarakat untuk menilai kebenarannya.
Hal ini disampaikan Gus Irawan saat menghadiri konsolidasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di lapangan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai, Jumat (15/2/2013) lalu.
"Fitnah yang mengarah ke saya tidak sedikitpun menyurutkan niat saya untuk melanjutkan pengabdian terhadap masyarakat Sumut. Justru akan menjadi momen bagi masyarakat Sumut untuk menilai langsung kebenarannya," kata Gus Irawan.
Menurut Gus, dunia perbankan mengajarkannya untuk bersikap profesional dalam segala situasi, sehingga tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya akan dihadapi pula secara profesional.
"Alhamdulillah, saya berkarir di lembaga yang memiliki pengawasan yang begitu ketat. Dunia perbankan juga mendidik saya untuk transparan dengan segenap kebijakan sehingga apa yang dituduhkan kepada saya saat ini akan saya hadapi dengan profesional," ujar Gus lagi.
"Saya juga menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum untuk mengkaji dan menilainya," tambahnya.
Pernyataan Gus Irawan tersebut mendapat dukungan dari ribuan kader dan simpatisan PKB yang hadir di acara itu. Bahkan di akhir acara, seorang ibu terlihat menangis saat menghampiri Gus Irawan. Sembari terisak, ibu tersebut meyakinkan Gus untuk terus maju membangun Sumut dan mewujudkan cita-cita Sumut Sejahtera.
"Meski fitnah yang menerjang Gus Irawan, malah keyakinan kami terus bertambah. Kami yakin Gus bukanlah seperti apa yang dituduhkan kepadanya. Sumut telah mengenal Gus dengan semua pengabdiannya membangun Bank Sumut. Gus bukanlah tipe pemimpin yang ujuk-ujuk mencalonkan diri menjadi gubernur," ujar Marwati yang datang bersama keluarganya dari Tebing Tinggi.
Hal sama juga dikatakan Abdul Wahab. Kata dia, apa yang dialami Gus adalah imbas dan kasarnya permainan politik saat ini. Menurutnya, Gus adalah satu-satunya kandidat yang berasal dari professional, sehingga jadi bulan-bulanan politik kotor.
"Masyarakat sudah cerdas. Demo-demo jelang Pilgubsu ini dipenuhi kepentingan politik. Kalau Gus memang benar terlibat korupsi seperti yang dituduhkan, tentu Gus tidak bisa sukses membangun dan memimpin Bank Sumut selama 12 tahun," demikian ucap Abdul Wahap dalam siaran pers yang diterima MedanBagus.Com Minggu, (17/2/2013). [ded]
KOMENTAR ANDA