MBC. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa perlu turun langsung dalam menangani persoalan yang mendera internal Partai Demokrat. Menurutnya, konflik partai tidak dapat hanya ditangani oleh ketua umum saja.
"Saya dan segenap majelis tinggi dalam situasi krisis yang dilakukan adalah manajemen krisis, bukan business as usual. Karena itu saya menilai dengan naluri dan pengalaman politik saya menghadapi politik akan sulit kalau hanya diselesaikan oleh ketum saja. Karena itu saya lebih turut bersama majelis tinggi untuk sama-sama atasi masalah ini," kata SBY selaku Ketua Dewan Pembina dan Majelis Tinggi Partai Demokrat dalam rapimnas di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (17/2).
Dia menjelaskan, inti upaya penyelamatan dan konsolidasi yang dilakukan Partai Demokrat adalah secara internal melakukan pembenahan diri, penertiban dan pembersihan dari unsur-unsur yang merusak.
Menurut SBY, segenap kader partainya juga harus melakuan perjuangan politik di waktu mendatang lantaran opini publik yang dibangun selama ini dirasa sangat merugikan nama baik Partai Demokrat.
"Saya mengakui ada kesalahan kader Partai Demokrat, utamanya berkaitan dengan proses hukum, korupsi. Tapi, apa yang kami alami selama dua tahun ini yang kami rasakan terlalu berlebihan, keadilan dan perlakuan yang baik, fair dan berimbang," jelasnya.
Dia menambahkan, dalam rangka pembenahan internal, seluruh kader Partai Demokrat bertekad untuk meningkatkan karya demi rakyat Indonesia.
"Yang kami lakukan ini adalah menyelesaikan urusan internal Partai Demokrat. Kami memiliki tugas dan kewajiban, terutama elektabilitas dan dukungan rakyat. Pakta integritas para kader diserahkan kepada saya dalam kapsitas saya sebagai majelis tinggi dan dewan pembina. Ini bukan hanya tekad tapi langkah lain dan lanjutan sebagai parpol dalam mengemban tugas," imbuh SBY.[dem/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA